LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) Ali Masykur Musa mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai tugas sejarah tak ringan. Tak hanya berhenti pada tugas memperjuangkan kemerdekaan, namun juga mengisinya.
“Tugas NU saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin. Kader NU harus siap ditempatkan di pos-pos strategis di republik ini, termasuk dalam kepemimpinan nasional,” kata Cak Ali saat membuka resmi Muspimnas II ISNU di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/8/2023).
Cak Ali, sapaan akrabnya, menyampaikan menjadi ISNU dicirikan empat hal. “Ber-ISNU untuk mengabdi, ber-ISNU memberi bukan meminta, ISNU punya multi background, dan ISNU punya kemampuan intelektualitas,” tuturnya.
Baca juga:
Muspimnas II ISNU di Palembang Sepakati 3 Nama Kader NU CawapresMenurut Cak Ali, ISNU merupakan kader NU unggulan. Oleh karena itu, ia mendorong para kader agar mempunyai andil dalam menyukseskan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk menuju 2045, perlu panca dharma Indonesia. Pertama, menjalankan politik luar negeri bebas aktif untuk perdamaian dan harmoni. Kedua, memperkokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara.
“Ketiga, menjalankan ekonomi pasar sosial berkeadilan. Keempat, menjadikan hukum sebagai instrument social order. Kelima, menjadikan harmoni sosial dengan menghargai pluralitas,” tuturnya.
“Jika ekonomi NU dapat bangkit, maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa,” tambah tokoh kelahiran 12 September 1962 ini.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menuturkan bahwa setiap kegembiraan menghasilkan karya terbaik. Menurut dia, citra ISNU di lapangan sangat baik.
“ISNU adalah organisasi yang diisi oleh kader-kader yang sudah jadi, baik di birokrasi ataupun swasta. Di sinilah keistimewaan ISNU,” tutur Herman Deru.
Lebih lanjut, ia mengatakan SNU merupakan organisasi intelektual yang selalu mengasilkan ide-ide baru. “Yang saya lihat di lapangan begitu,” tandasnya.

(ori)