LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pengasuh Pesantren Kiai Parak Bambu Runcing Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, KH R M Chaidar Muhaiminan Gunardo, wafat pada Ahad (6/8/2023).
Kabar meninggalnya mursyid Tarekat Syadziliyah beredar di sejumlah grup WA komunitas Nahdliyin dan pondok pesantren di Jawa Tengah.
KH Mufid Rahmat, yang pernah mengemban amanah Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah melalui grup WA IKA Ansor mengabarkan, Kiai Chaidar menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Puskesmas Paninggaran Kabupaten Pekalongan.
Informasi yang diterima KH Mufid menyebutkan bahwa hari Ahad ini, putra almarhum KH Muhaiminan Gunardo menghadiri dan menyampaikan ceramah dalam majelis pengajian di Kramat, Desa Dumiyang, Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
Baca juga:
Pergelaran Angklung 15.000 Orang Pecahkan Guinness World of Record "Di tengah menyampaikan pengajian Kiai Chaidar pingsan dan langsung dilarikan ke Puskesmas Paninggaran untuk mendapatkan perawatan. Namun upaya itu tidak berhasil, Allah memanggil kiai Chaidar menghadap kepada-Nya, meninggalkan dunia untuk selamanya," terangnya dikutip dari
NU Online.
Katib PWNU Jateng KH Munif Abdul Muhid mengatakan umat Islam di Jateng kehilangan tokoh pencerah yang usianya belum begitu sepuh. Kehadiran Kiai Chaidar, kata Kiai Munif, masih dibutuhkan oleh kalangan Nahdliyin, terutama jamaah Tarekat Syadziliyah.
"Kepergian almarhum untuk selamanya mengagetkan warga NU, karena selama ini Kiai Chaidar tidak pernah mengeluh dan menyampaikan informasi tentang gangguan kesehatan dirinya," terang Kiai Munif..
Tetapi, lanjutnya, tiba-tiba Kiai Chadar yang di usia remajanya nyantri di Tremas Pacitan dan Lirboyo Kediri dikabarkan wafat saat menjalankan tugas mulia yaitu saat mengisi pengajian, memberikan bimbingan kepada masyarakat.
"Saya bersaksi Kiai Chaidar selama hidup orangnya baik. Kepada Nahdliyyin diminta untuk bertakziah, bagi yang tidak sempat diharapkan melakukan shalat ghaib bersama jamaah di lingkungannya," pungkasnya.
(ori)