LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pakar Pendidikan Anak, Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, mengungkapkan, kunci penting pendidikan adab adalah guru. Guru memegang peren penting dalam menyukseskan pendidikan adab. Guru bisa berarti guru di sekolah, pesantren, bahkan orang tua di rumah.
"Jika buruk adab gurunya, darimanakah murid mengambil adab? Tetapi pembicaraan tentang ta’dib (pendidikan adab) kerapkali hanya terhenti pada soal metode; teknik mengajarkan adab," ujar Ustadz Fauzil, Jumat (11/8/2023).
Fauzil menegaskan, seorang murid atau pencari ilmu sangat penting melihat adab guru sebelum belajar. Imam Malik pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Rabi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman (masyhur pula dengan sebutan Rabi’ah Ar-Ra’yi ibn Farrukh, ahli hadis generasi tabi’in yang paling disegani saat itu). Ibuku berkata:
تَعْلَمَ مِنْ أَدَبِهِ قَبْلَ عِلْمِهِ
“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”
Fauzil mengaku sering menemukan masalah tersebut di lingkungan sekolah maupun pesantren. Ketika ada masalah yang dikeluhkan berkenaan dengan adab santri atau murid di sekolah, ternyata yang paling perlu diperbaiki adalah adab gurunya.
"Karena itulah jika ingin mencarikan pesantren untuk anak, pertama kali yang perlu diperhatikan adalah adab gurunya. Cukup? Tidak!! Perhatikan pula adab kita kepada guru," ujarnya.
Dia menjelaskan, banyak orangtua yang menginginkan anak-anaknya baik dan berkembang menjadi pribadi mulia. Tetapi, orang tua merasa telah membeli sekolah dan guru dengan uang yang dikeluarkan setiap bulan.
"Seolah-olah ia sudah terlalu banyak memberi. Padahal sejatinya memasukkan anak ke pesantren (yang benar) adalah memohon kerelaan para guru untuk turut mendidik anak," ungkap Fauzil.
Maka itu, orang tua harus cermat. Orang tua tidak boleh salah memasukkan anak ke pondok pesantren. Fasilitas itu penting, tetapi hakekat pondok pesantren itu bukan pada fungsi pondok (فندق) yang berarti penginapan.
"Melainkan pada proses belajar membentuk diri alias menjadi santri. Maka perhatikan pula kelurusan akidah dan benarnya ilmu agar tidak justru rusak karena salah pondok," tutur Fauzil.
(ori)