Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 17 Juni 2025
home global news detail berita

Efektifkah WFH Atasi Polusi Udara di Jakarta?

esti setiyowati Selasa, 15 Agustus 2023 - 16:29 WIB
Efektifkah WFH Atasi Polusi Udara di Jakarta?
Ilustrasi WFH.
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dalam satu pekan terakhir kualitas udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sangat buruk.

Bahkan pada Ahad, 13 Agustus lalu, indeks kualitas udara DKI Jakarta berada di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.

Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus berani mendorong perusahaan untuk melaksanakan hybrid working.

"Kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home," kata Jokowi, Senin (14/8/2023).

Hal yang sama pun diserukan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang akan menerapkan kebijakan WFH per September. Kebijakan tersebut menyusul tingginya polusi udara di ibu kota.

Baca juga:Kualitas Udara di Jabodetabek Buruk, Ini Langkah Mengatasinya

Lalu, apakah WFH dapat berdampak pada perubahan lingkungan, khususnya kualitas udara?

Melansir BBC Science Focus, Selasa (15/8/2023), bekerja dari rumah dapat mengurangi emisi perjalanan, seperti transportasi, penghematan kebutuhan akan pendingin atau penghangat ruangan, juga penerangan kantor.

Dalam sebuah analisis tahun 2020, Badan Energi Internasional (IEA) menemukan bahwa bagi pekerja yang melakukan perjalanan dengan mobil lebih dari 6 km per perjalanan, bekerja daring efektif dalam mengurangi emisi, meskipun ada konsumsi energi ekstra selama mereka berada di rumah.

Analisis tersebut juga memperkirakan bahwa sekitar seperlima dari semua pekerjaan secara global dapat dilakukan sepenuhnya di rumah.

Jika semua pekerja melakukan WFH tiga hari sepekan, maka sekitar 80 juta ton emisi karbon dioksida dapat dikurangi per tahun – jumlah yang sebanding dengan seluruh emisi CO2 tahunan Chile.

Analis energi di IEA, Ariane Millot mengatakan WFH adalah salah satu “perubahan perilaku” inti yang diperlukan untuk membantu mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

“Bekerja daring dapat membantu mempercepat pengurangan emisi CO2 yang diperlukan untuk mencapai jalur yang kompatibel dengan kenaikan suhu 1,5°C,” ujarnya. “Dampak polusi udara cenderung besar dan positif.”

Namun, dosen geografi manusia di University of Sussex, Dr Andrew Hook menyebut, gambarannya tidak begitu jelas bila cakupan yang lebih luas digunakan untuk menilai perubahan emisi dari WFH.

Menurutnya, bekerja daring malah dapat meningkatkan penggunaan energi secara keseluruhan. Alasannya, memperhitungkan perubahan lain dalam penggunaan energi dari pekerja WFH.

Misalnya, sebagian pekerja WFH mungkin memilih untuk tinggal lebih jauh dari kantor. Sehingga saat mereka harus bekerja dari kantor, membuat perjalanannya lebih jauh dan lama.

Analisis tersebut juga memperkirakan pekerja WFH bakal lebih sering bepergian untuk healing daripada saat bekerja di kantor. Atau menghabiskan lebih banyak energi saat berada di rumah.

Baca juga:KH Miftachul Akhyar: Manusia Diciptakan untuk Proyeksi Akhirat

Selain itu, jika kantor tetap buka, mereka mungkin masih menggunakan jumlah energi yang sama, meskipun sebagian besar kosong.

Hook mengatakan, tingkat bekerja daring yang lebih tinggi dapat mengurangi penggunaan energi dan emisi, serta meningkatkan kualitas hidup.

Tetapi untuk memaksimalkan dampak positif pada iklim, diperlukan langkah-langkah untuk meminimalkan peningkatan penggunaan energi lainnya.

Artinya, dibutuhkan perencanaan kota yang lebih baik untuk memastikan kafe dan toko dapat diakses dengan berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi umum.

Begitu juga dengan efisiensi energi di rumah. Pekerja WFH harus meminimalisir penggunaan energi dan emisi untuk panas.

Pada akhirnya, kata Millot, pelaksanaan WFH bergantung pada kondisi ekonomi, kesiapan digital dari sebuah negara.

Namun, jika pemerintah mendukung bekerja daring dengan cara yang benar, tentu WFH dapat berdampak besar terhadap emisi.



(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 17 Juni 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:50
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan