LANGIT7.ID-, Jakarta- - Nama komika Babe Cabita tengah menjadi perbincangan publik usai divonis mengidap
penyakit langka anemia aplastik. Penyakit ini menyebabkan fisik Babe Cabita drop dan mengalami demam tinggi.
Mulanya, pemilik nama lengkap Priya Prayogha Pratama Tanjung itu didiagnosis terserang demam berdarah dengue (DBD). Namun, kondisi Babe Cabita yang tak kunjung membaik membuat dokter curiga.
Dari sini Babe Cabita melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, yang kemudian melahirkan vonis dirinya menderita anemia aplastik.
Lalu, apa itu anemia aplastik?
Baca juga:
Lolos Final AGT 2023, Putri Ariani: Alhamdulillah...Dokter spesialis penyakit dalam Prof Zubairi Djoerban menerangkan, anemia aplastik adalah saat komponen darah merah dan trombosit kurang.
"Anemia aplastik adalah komponen darah merah, sel darah merah, sel darah putih, netrofil, dan trombositnya kurang. Jadi HB rendah, leukosit rendah, trombosit rendah itu anemia aplastik," jelas Prof Zubairi melalui Instagram miliknya, dikutip Kamis (7/9/2023).
Prof Zubairi mengatakan, penderita bisa mengalami anemia aplastik ringan hingga berat. Kriteria berat, kata Prof Zubairi, bila netrofil, bagian dari sel darah putih kurang dari 500.
"Atau kalau retikulositnya kurang dari 60.000 per mikroliter. Atau kalau trombositnya kurang dari 20.000. Kombinasi dua dari tiga parameter ini disebut anemia aplastik berat," urai Prof Zubair.
Ia pun mengingatkan, kondisi ini bila tidak segera diobati dapat membahayakan jiwa penderitanya.
Lalu, bagaimana pengobatan anemia aplastik?
Melansir laman WebMD, Kamis (7/9/2023), penderita anemia aplastik berat umumnya akan diberi resep hormon atau obat untuk membantu sumsum tulang membuat lebih banyak sel darah.
Dokter juga menyarankan antibiotik dan obat antijamur untuk melawan infeksi. Kebanyakan penderita anemia aplastik akan memerlukan transfusi darah.
Namun, bila jumlah darah sangat rendah, dokter mungkin menyarankan transplantasi sumsum tulang atau sel induk untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam membuat sel darah. Kondisi ini membutuhkan pendonor yang darahnya hampir sama.
Prosedur ini terkadang dapat menyembuhkan anemia aplastik, namun paling berhasil dilakukan pada penderita usia muda, dengan donor sumsum dari kerabat dekat.
Jika transplantasi bukan pilihan, dokter akan meresepkan obat untuk mencoba menghentikan tubuh menyerang sumsum tulang.
Kedua perawatan ini memiliki risiko yang serius, karena itu pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.

(ori)