Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 19 Maret 2025
home masjid detail berita

Cara Belajar dan Menghafal Al-Qur'an, Bisa Jadi Amalan Bulan Safar

Muhajirin Rabu, 13 September 2023 - 14:00 WIB
Cara Belajar dan Menghafal Al-Qur'an, Bisa Jadi Amalan Bulan Safar
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), membeberkan cara belajar dan menghafal Al-Qur'an. Bertepatan kini bulan Safar 1445 Hijriyah, umat Islam dianjurkan melakukan amal shalih, di antaranya membaca atau menghafal Al-Qur'an.

Dalam mempelajari Al-Qur'an akan ada perbedaan tingkat kemampuan seseorang dengan orang lain. Ada yang lambat ada pula yang cepat hafal. menurut UAH, hal itu tidak masalah bagi yang kesulitan, sebab bisa memanfaatkan waktu untuk terus mengulang agar cepat hafal.

Allah akan memberikan kemudahan dan kemuliaan bagi hamba-Nya yang mau mengkaji dan menghafal kitab suci Al-Qur'an. UAH menerangkan, dalam menghafal Al-Qur'an Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan yang sangat bijak.

"Bahkan memberikan satu kesadaran dan kebahagiaan tersendiri bagi para penghafal yang merasakan kondisi atau proses sulitnya menghafal," tutur UAH melalui kanal Adi Hidayat Official, dikutip Rabu (13/9/2023).

Baca juga:Di Forum Internasional, Abdul Muti Dorong UNHCR Perhatikan Nasib Pengungsi di Indonesia

Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).

"Pahala pertama untuk setiap huruf yang ia bacakan, pahala yang kedua adalah kesungguhan dalam mengulang dan menguasai apa yang dibaca dan dihafalkan," terang Ustadz Adi Hidayat.

UAH menerangkan, ada orang yang dapat menghafal secara cepat. 1-3 menit saja sudah bisa menghafal satu ayat. Di sisi lain ada yang berhari-hari tidak sanggup menghafal. Bukan berarti Allah tidak mudahkan orang tersebut menghafal. Boleh jadi Allah menginginkan pahala yang banyak bagi orang tersebut.

"Kalau merasa sulit dalam menghafal jangan simpulkan lemah dalam hafalan, tapi pandang dengan cara berbeda, dengan sering mengulang ayat itu banyak pahala didapatkan kata Nabi SAW untuk menutup kekurangan di masa lalu," ucap UAH.

UAH menuturkan, sifat mudah hafal dan lupa adalah fitrah kehidupan. Sifat lupa sendiri terbagi dua, ada lupa yang sifatnya anugerah. "Untuk meringankan beban kehidupan kita, atau dalam konteks ibadah tertentu bahkan untuk menambah pahala, ini sifatnya disyukuri," katanya.

Ada bagian tertentu dalam kehidupan yang dilupakan seseorang agar tidak menjadi beban pikiran. Ini adalah anugerah dari Allah yang patut disyukuri. Berikutnya lupa yang diakibatkan karena perbuatan maksiat, berdampak pada jauhnya hubungan seorang hamba dengan Allah dan melupakan nilai-nilai kebaikan.

Baca juga:Tak Sekadar Basa-Basi, Ini Makna Mendalam Berjabat Tangan dan Bersalaman

Misalnya orang yang bermaksiat akan lupa waktu shalat dan mengaji Al-Qur'an, sehingga jadi jauh hubungannya dengan Allah SWT. Ada kondisi tertentu, seseorang tidak bermaksiat, ikhtiarnya banyak bahkan shalat tahajud dan puasa sunnah, namun susah menghafal Al-Qur'an.

"Tidak secepat menghafalnya orang lain, misal orang lain 10 menit sudah hafal satu halaman, sedangkan orang ini satu jam belum hafal, pindah halaman sudah lupa sebelumnya, hikmahnya adalah untuk memberikan tambahan pahala kepadanya dengan mengulang hafalan yang telah diusahakan," paparnya.

Maka itu, hal terpenting adalah bukan berapa banyak hafalan yang dikumpulkan, berapa banyak juz yang telah dihafalkan, tapi berapa banyak ikhtiar menghadirkan Al-Qur'an hadir dalam jiwa. Jadi yang dinilai Allah adalah ikhtiarnya, bukan berapa juz yang telah dihafalkan.

"Secara sederhana umumnya, setiap hafalan tidak hanya dilakukan dalam satu kali membaca, namun seringkali diulang-ulang agar tertanam kuat diingatan," ucap UAH.

UAH mencontohkan menghafal ayat dari Surah Al-Baqarah yakni Dzaalikal kitaabu la roibafiih yang terdapat pada ayat kedua. Maka dibagi menjadi dua kata, yakni Dzaalikal kitaabu dan la roibafiih secara berulang-ulang.

Allah telah menjanjikan satu huruf yang dibaca akan mendapat 10 kebaikan. Jikalau membaca Al-Qur'an untuk dihafal dilakukan berulang-ulang, maka pahala kebaikan dari Allah SWT akan berlipat ganda.

"Jadi ada orang yang diinginkan Allah berlimpah dulu pahalanya, urusan hafal Alquran gampang, bagi Allah mudah begitu dimudahkan orang itu maka akan mudah semudah-mudahnya, mungkin saat ini sulit, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya bisa 30 juz hafal," urai UAH.

Semakin banyak pahala semakin peluang rahmat Allah tinggi dan menutup dosa. Pahala yang ada menutup dosa yang telah dikumpulkan dari maksiat. Ketika ada pahala 10 dosanya sembilan, maka ditutup pahalanya tinggal satu.

Maka itu, membaca Al-Qur'an salah satu amalan cerdas dalam mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. "Maka dalam menghafal Alquran, rumusnya adalah Allah melihat pada prosesnya bukan pada jumlah yang telah kita hafalkan, setelah itu terjadi Allah berikan kemudahan," ungkap UAH.



(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 19 Maret 2025
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:04
Ashar
15:13
Maghrib
18:07
Isya
19:15
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan