LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami
depresi, di antaranya genetik hingga gaya hidup.
Namun menurut penelitian baru yang dipublikasikan di Nature Mental Health1, ada tujuh faktor gaya hidup spesifik yang dapat menekan risiko depresi, meski ada kecenderungan genetik.
Melansir Mind Body Green, Kamis (14/9/2023), dalam riset tersebut para peneliti ingin menggali faktor gaya hidup yang mampu mengurangi risiko depresi dan alasannya.
Para peneliti pun melakukan cek data dari hampir 290.000 orang - 13.000 di antaranya mengalami depresi - selama sembilan tahun.
Baca juga:
Warga Satu Kampung di Jombang Umrah Bareng Berkat Nabung Rp10.000Pemeriksaan itu mencakup observasi kebiasaan gaya hidup, genetika, struktur otak, sistem kekebalan, dan data metabolisme mereka.
Selain itu, para peneliti juga memeriksa pemindaian otak MRI dari hampir 33.000 peserta, serta mencari penanda darah yang menunjukkan masalah kekebalan atau metabolisme.
Tidak hanya mengidentifikasi tujuh faktor gaya hidup untuk menekan risiko depresi, namun mereka juga menemukan kebiasaan tersebut berdampak besar pada fungsi kekebalan dan metabolisme, yang berujung berpengaruh pada risiko depresi.
Berdasarkan penelitian tersebut, para peneliti menemukan tujuh gaya hidup sehat yang dapat menekan risiko depresi, yaitu:
1. Tidur sehat
Menurut penelitian, tidur yang sehat berdurasi 7-9 jam di waktu malam. Kebiasaan ini menjadi faktor terpenting secara keseluruhan yang dapat mengurangi risiko depresi hingga 22 persen.
2. Tidak merokok
Dengan menjauhkan rokok atau tidak merokok berpotensi menekan risiko depresi sebesar 20 persen.
3. Bersosialisasi
Sering bersosialisasi atau bertemu banyak orang dapat mencegah kemungkinan depresi hingga 18 persen. Gaya hidup ini juga dianggap paling protektif terhadap gangguan depresi berulang.
4. Rutin melakukan aktivitas fisik
Bergerak dan berolahraga secara teratur dapat menekan risiko depresi sampai 14 persen.
5. Perilaku menetap rendah hingga sedang
Dapat mengurangi risiko depresi sebesar 13 persen.
6. Mengurangi konsumsi alkohol
Kebiasaan ini dapat mengurangi risiko depresi sebesar 11 persen.
7. Pola makan sehat
Mengurangi risiko depresi sebesar 6 persen.
Penelitian lebih lanjut membuktikan, bila seseorang menggabungkan gaya hidup sehat di atas, maka kebiasaan tersebut dapat menurunkan risiko depresi hingga 57 persen.
Bahkan, peserta dengan risiko genetik terendah hanya 25 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi dibandingkan mereka yang memiliki kecenderungan genetik.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup lebih penting daripada risiko genetik dalam hal depresi.

(ori)