LANGIT7.ID-, Jakarta- - Rasulullah SAW memotivasi orang yang sakit untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT. Itu karena kesembuhan berasal dari-Nya. Lalu, apakah doa benar-benar bisa menyembuhkan.
Larry Dossey dalam bukunya "The Healing Words" telah mendokumentasikan efek penyembuhan dari doa. Mengutip salah satu contoh dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Byrd di Rumah Sakit Umum San Francisco pada tahun 1988, 393 pasien jantung yang sakit kritis yang dirawat di unit perawatan intensif selama 10 bulan dibagi menjadi dua kelompok.
Pasien yang dikategorikan ke dalam kelompok (A) didoakan dengan nama mereka sampai meninggalkan rumah sakit. Mereka yang berada dalam kelompok (B) tidak didoakan. Mereka yang mendoakan tidak diberitahu bagaimana cara mendoakan. Hasilnya sangat menarik.
Mereka yang didoakan meninggalkan rumah sakit lebih awal, memiliki insiden serangan jantung yang lebih rendah, insiden gagal jantung kongestif 2-1/2 kali lebih sedikit, dan membutuhkan 1/5 lebih sedikit antibiotik.
Baca juga:
Shalat, Healing Terbaik dalam IslamTim peneliti juga mengamati, doa yang dikombinasikan dengan perawatan yang penuh kasih akan bekerja lebih baik lagi. Pria yang memiliki angina pektoris dan istri yang penuh kasih dan perhatian, melaporkan penurunan angina sebesar 50% dibandingkan pria yang masih lajang atau bercerai.
“Doa bekerja untuk kita bahkan ketika kita sedang tidur. Nabi Muhammad menyarankan kita untuk membaca doa dari Al Qur'an (Surat Al Ikhlas, Al Falaq, Annas dan/atau ayat terakhir Al Baqarah (2:286) sebelum tidur,” kata Ketua Asosiasi Medis Islam Amerika Utara dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Islam (IAS),” Shahid Athar, melalui laman About Islam, dikutip Selasa (19/9/2023).
Shahid Athar mengaku mempraktikan doa sebagai wadah penyembuhan untuk membuktikan informasi dari Rasulullah SAW. Dia berdzikir saat waktu luang, terutama saat mengemudi. Dia berdoa untuk diri sendiri, keluarga, teman, hingga pasien dengan menyebut nama-nama mereka.
Dia mengaku pernah suatu kali mengunjungi seorang pasien sakit kritis yang menderita tumor adrenal (pheochromocytoma) dan mengalami syok hipotensi. Pasien itu Hanya minta didoakan, setelah diberi vonis tak bisa lagi selamat secara medis.
“Jadi saya meletakkan tangan saya di atas lokasi tumor dan membuat doa kenabian dan pergi. Keesokan harinya ketika saya datang, saya terkejut melihatnya duduk di tempat tidur sambil tersenyum,” ujar Shahid.
Pasien itu lalu mengatakan kepada Shahid bahwa pada malam harinya, ahli radiologi melakukan rontgen lagi dan tidak menemukan bekas tumor. Dia tidak dapat menjelaskan hal tersebut. Tetapi dia berpikir bahwa arteriogram mungkin telah merusak tumornya.
Dalam pengobatan penyakit, para Sufi menggunakan doa dan pengetahuan tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan nama-nama Allah. Ini disebut Ilmu Tauhid (Tauhid). Mereka menggunakan ilmu numerologi yang berhubungan dengan huruf-huruf Arab. Beberapa contoh tauhid diberikan sebagai ilustrasi.
“Kita harus tahu bahwa kesembuhan tidak terletak pada selembar kertas, kata-kata atau angka-angka, tetapi hanya dari Allah. Menurut pendapat saya yang sederhana, tauhid hanyalah sebuah cara untuk menjadi sadar akan Tuhan dan menerima rahmat-Nya sebagai hasilnya,” ujar Shahid.
(ori)