LANGIT7.ID-, Jakarta- - Bekerja keras kerap diidentikan dengan seseorang yang bisa diandalkan di perusahaan. Namun, bekerja secara berlebihan berpotensi buruk pada kesehatan pekerja itu sendiri.
Ada risiko pada organ paling vital, yaitu jantung, bagi Anda yang memaksa bekerja terlalu keras. Tuntutan jadwal kerja yang tiada henti dan gaya hidup yang sibuk dapat memberikan tekanan yang signifikan pada sistem kardiovaskular, yang berdampak buruk pada kesehatan jantung.
Salah satu cara kerja berlebihan berisiko pada jantung adalah melalui peningkatan tingkat stres. Bekerja sangat keras dapat menyebabkan stres kronis, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Melansir Times of India, Rabu (18/10/2023), paparan hormon-hormon ini dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Karena itu, penting untuk menyeimbangkan kehidupan kerja yang stabil sehingga tingkat stres tidak melebihi batas.
Kemudian, jam kerja yang panjang sering menyisakan sedikit waktu untuk berolahraga atau menjalani gaya hidup aktif. Padahal dua komponen ini adalah kunci kesehatan jantung.
Baca juga:
Telinga Serasa Kemasukan Air? Bisa Jadi Itu Gejala Awal Kanker NasofaringGaya hidup yang tidak banyak bergerak dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Ketika tuntutan pekerjaan membatasi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, hal ini dapat memicu berbagai masalah yang berhubungan dengan jantung.
Selanjutnya, tuntutan pekerja tiada henti berpengaruh juga pada pilihan pola makan, yang acap berujung pada kebiasaan makan yang buruk.
Pilihan makanan cepat saji mungkin menjadi hal biasa bagi Anda yang kerap lembur kerja. Padahal makanan ini tinggi kalori, lemak dan gula tidak sehat dengan protein, serat, atau karbohidrat sehat yang hampir dapat diabaikan.
Pola makan ini dapat berkontribusi terhadap obesitas dan masalah terkait jantung lainnya.
Imbas lain dari bekerja berlebihan juga berpengaruh pada gangguan pola tidur seseorang. Akibatnya istirahat tubuh dan pikiran tidak mencukupi.
Menurut CDC AS, “Orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam lebih cenderung mempunyai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, asma, dan depresi.”
Sebab itu, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting agar jantung dapat pulih dan berfungsi secara optimal.
Kerja sangat berlebihan turut menyisakan sedikit waktu untuk relaksasi, rekreasi, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama orang-orang terkasih.
Tekanan pekerjaan dan pemenuhan tenggat waktu dapat menimbulkan kecemasan terus-menerus yang berdampak negatif pada kesehatan jantung juga mental.
Ketika seseorang terjebak dalam siklus kerja berlebihan, mereka mungkin mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin dan tindakan pencegahan.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan jantung secara keseluruhan harus diprioritaskan.
Sebab, mengabaikan aspek-aspek ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
(ori)