Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 28 November 2023
home sosok muslim detail berita

Gus Idham-Neng Umi, Dua DaI Muda Yang Sedang Naik Daun

tim langit 7 Selasa, 31 Oktober 2023 - 16:42 WIB
Gus Idham-Neng Umi, Dua DaI Muda Yang Sedang Naik Daun
Foto: istimewa
skyscraper (Desktop - langit7.id)
JAKARTA-LANGIT7.ID; Dua da’I muda, Gus Idham (Idham Muhammad) dan Neng Umi (Ummi Lailatul Rahmah) saat ini menjadi pendakwah yang fenomenal. Jamaahnya dua da’I muda ini sama sama ribuan. Sama-sama lucu, unik dan mencerahkan. Gus Idham yang kelahiran Blitar 27 september 1993 dan Neng Umi kelahiran Surabaya pada Agustus 2000 sama-sama mengasuh pondok pesantren.

Gus Idham mengasuk ponpse Mambaul Hikam 2 Blitar, dan Neng Umi mengasuk ponpes punya Rahmatullah di Surabaya. Dua da’I ini sama -sama punya jadwal yang padat. Tidak gampang untuk menghadirkan dua da’I muda ini jika tidak dipersiapkan jauh sebelumnya.

Yang menjadi pertanyaan mengapa dua da’I muda ini menjadi fenomenal? Jika mengikuti setiap kegiatan dakwahnya, dua da’I muda ini memiliki metodologi berdakwah yang menghibur, tidak menjenuhkan dan tidak menakutkan. Wajar,setiap kegiatan pengajian yang digelar dua da’I muda ini, jamaaahnya yang datang dari berbagai daerah. Yang lebih mengagetkan lagi, khusus Gus Idham, jamaahnya yang datang ada dari kalangan nasrani, ada yang yang beragama Hindu. Ada juga artis, ada juga istri jenderal.

Bahkan istri jenderal yang sedang berdinas di Jawa Timur ini, mengaku bahagia bisa mengaji dengan Gus Idham: merasa mendapatkan kedamaian. Padahal dia istri jenderal. Semuanya ada. Setiap perlu sesuatu tinggal bilang. Udah pasti anak buah suaminya langsung menyediakan kebutuhan yang diperlukan. Lalu kurang apa? Itulah yang dirasakan istri sang jenderal, merasa hatinya gersang. Begitu mengaji dengan Gus Idham saat itu juga merasakan kedamaian, dan memiliki motivasi hidup yang lebih baik. Ada juga artis Happy Asmara yang baru saja putus cinta dengan penyanyi Denny Cak Nan, merasa hatinya gersang setelah mengaji dengan Gus Idham merasa hatinya tenang dan bisa merasakan kedamaian. Hal yang sama jamaah dari kalangan nasrani dan Hindu, tergerak ikut mengaji dengan Gus Idham, karena ceramah ceramahnya menyejukkan, menenangkan dan mencerahkan.

Lebih menghibur lagi, jamaah yang mendapatkan kesempatan bertanya dapat hadiah uang dan bingkisan. Begitu pula Neng Umi, dalam dakwahnya memiliki gaya yang hampir sama dengan Gus Idham. Selalu dibuat dengan gaya menghibur. Tujuannya agar jamaah lebih mudah menerima pesan pesan ceramahnya. Untuk menambah daya Tarik ceramahnya, Neng Umi selalu menyelingi dengan baca sholawat, menyanyikan lagu lagu religi sehingga jamaahya merasa terhibur. Neng Umi yang masih sangat muda, dan parasnya yang cantik, membuat jamaahnya ada yang suka iseng. Pernah ada jamaah laki laki yang juga masih muda saat diberi kesempatan bertanya malah melontarkan keinginan melawar Neng Umi. Hanya Neng Umi menanggapinya dengan seloroh,”Gini gini kalau nyari suami ya mesti mikir dulu dong.Gak asal sembarangan. Saya kan punya standar.” Spontan jawaban Neng Umi bikin jamaah laki laki yang bertanya itu langsung mengkeret dan disambut ketawa ger geran jamaah yang sedang pengajian. Dari model dakwah dua da’I muda ini bisa ditarik kesimpulan bahwa menguasai cara berdakwah itu sangat penting. Bukan karena mengerti agama, kemudian bisa gampang berdakwah.

Dalam seni berdakwah tidak bisa sesederhana itu. Harus dibedakan. Menguasai ilmu agama dan menguasai ilmu komunikasi. Menguasai ilmu agama berfungsi sebagai penguasaan konten atau produksi konten. Menguasai ilmu komunikasi sebagai instrument untuk mencari cara yang pas dalam menyampaikan konten konten agama tersebut. Konten dan ilmu komunikasi harus sama sama dikuasai bagi seorang da’i. Maka dalam ilmu komunikasi ada istilah komunikasi massa yang tujuannya penguasaan terhadap massa. Karena massa di sini, variannya beragam. Memang banyak kiai yang mengabaikan ilmu komunikasi. Ini bisa dilihat saat kiai kiai berceramah. Ada yang tidak memperdulikan jamaahnya yang hadir siapa.

Ada yang tidak memperdulikan bahasa yang dipakai bahasa apa. Ada yang tidak memperdulikan kontennya, sehingga konten yang disampaikan hanya sesuai apa yang disukai kiai tanpa melihat jamaahnya. Jika ada kiai kiai yang tidak memperhatikan ilmu komunikasi, maka dampaknya tentu bagi kiai itu menjadi kiai tidak menarik. Isi ceramahnya dianggap menjadi tidak menarik. Ekstrimnya lagi, ketika kiai kiai seperti itu datang lagi, jamaahnya tidak berminat. Maka wajar, sering melihat ada kiai yang setiap ceramah, yang datang hanya segelintir orang. Tapi di lain pihak, ada kiai yang setiap ceramah, jamaahnya tumpah ruah.


(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 28 November 2023
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:44
Ashar
15:08
Maghrib
17:57
Isya
19:11
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan