LANGIT7.ID-, Surabaya- - Santri-santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum Sekar Anyar, Pamekasan, Madura mendapat edukasi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi pesantren. Edukasi ini berupa budidaya maggot dari PT XL Axiata Tbk (XL Axiata).
Para santri memanfaatkan solusi berbasis Internet of Things (IoT). Dalam program ini, XL Axiata menggandeng mitra Yayasan Benihbaik di acara Peresmian atas beroperasinya fasilitas budi daya Maggot tersebut berlangsung Kamis, (9/11).
Menurut Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, elalui program Pesantren Digital, XL Axiata turut menyediakan sejumlah solusi digital yang bisa dimanfaatkan pengelola pondok pesantren di seluruh Indonesia.
"Pemanfaatan solusi IoT adalah salah satu implementasinya, dapat dipakai untuk meningkatkan produktivitas di pesantren, termasuk dalam kegiatan ekonomi dan kewirausahaan.” katanya, Kamis (9/11/2023)
Solusi budidaya maggot ini lahir dari hasil program inkubasi IoT di Laboratorium XCamp milik XL Axiata. Di tempat ini dipilih sejumlah solusi IoT yang cocok dan dapat diterapkan di lingkungan pesantren, terutama yang dapat mendukung upaya pemberdayaan ekonomi.
Secara teknis, solusi ini sendiri memiliki sejumlah fitur pemantauan lingkungan dan kontrol suhu atau kelembaban di lokasi peternakan Black Soldier Fly (BSF). BSF ini adalah jenis lalat yang telurnya kemudian menjadi larva maggot.
Untuk bisa menghasilkan maggot yang bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dibutuhkan suhu dan kelembapan yang optimal, dengan rentang 20-25 derajat celcius. Selain itu, dibutuhkan juga kelembaban yang ideal dalam beternak maggot, yaitu 50-70%. Penggunaan solusi IoT akan membantu mempermudah mengukur suhu dan kelembaban terbaik secara real time.
Selain untuk meningkatkan produktivitas, manfaat dari pemanfaatan solusi IoT terutama adalah dapat untuk mengurangi biaya operasional, sebagai sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent. Selain itu teknologi ini juga bisa untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan.
Nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari budi daya maggot pun terbilang cukup tinggi. Maggot dibutuhkan untuk pakan ternak seperti unggas dan lele. Maggot bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Dengan demikian, budidaya maggot ini juga dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Budidaya maggot pun terbilang cukup mudah karena pakannya berasal dari limbah rumah tangga atau sampah organik yang mudah didapatkan. Karena itu, budidaya maggot juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik di pesantren, serta diharapkan turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Marwan menambahkan, solusi IoT untuk budidaya maggot juga telah diterapkan di Pesantren Hidayatulloh, Depok, Jawa Barat, Ponpes Pesantren Al Idrisiyah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Ponpes KH Mas Mansur Madrasah Boarding School (MBS), Brebes, Jawa Tengah.
Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto berharap, program pemberdayaan ini bisa menjadi solusi sampah. Selain itu, katanya, diharapkan memberi dampak ekonomi bagi pesantren khususnya dan masyarakat di Pamekasan umumnya.
"Program ini menjadi percontohan dan semoga bisa berjalan dengan baik. Selain menjadi solusi sampah, program ini diharapkan mempunyai nilai ekonomi," kata Dodik.
Pengasuh PP Miftahul Ulum KH Afifurrahman menyambut baik program ini. Pihakmya berkomitmen untuk menjalankan untuk mewujudkan lingkungan pondok yang bersih dan sehat
(ori)