LANGIT7.ID-, Jakarta- - Lidah adalah berkah dari Allah sebagai alat komunikasi yang hebat. Hewan tidak dapat berbicara, sedangkan manusia bisa. Lalu, bagaimana cara menunjukkan rasa syukur atas lidah Anda? Yakni dengan menggunakan lidah dengan cara yang benar.
Sahl bin Sa'ad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang menjaga apa yang ada di antara dua rahangnya, maka aku akan menjamin surga baginya.” (HR. Bukhari).
Lidah memang anugerah besar bagi manusia. Namun, banyak manusia terjerumus ke dalam keburukan karena salah menggunakan lidah untuk berbicara. Khawlah b. Yahya, pendiri SISTERS' PROJECT dan penulis buku How to Live by the Names of Allah, mencontohkan satu dosa besar yang dihasilan oleh kejahatan lidah, yakni menggunjing.
Nabi Muhammad pernah bertanya kepada para sahabatnya: “Tahukah kalian apa itu menggunjing?” Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Menyebutkan tentang saudaramu apa yang ia benci.”
Mereka berkata: “Bagaimana jika apa yang kami katakan tentang saudara kami itu benar?” Beliau bersabda:
Jika ada pada dirinya apa yang kalian katakan tentangnya, maka itu adalah ghibah (menggunjing), dan jika kalian mengatakan tentangnya apa yang tidak benar, maka kalian telah memfitnahnya. (HR. Muslim)
Allah berfirman dalam Al-Quran: "Janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik." (QS Al hujurat: 12)
4 Tips Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Buruk Menggunjing
Khawlah membagikan empat tips cara mengatasi kebiasaan menggunjing. Pertama, ingatlah hukuman Allah dan renungkanlah ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang perkataan buruk.
Kedua, takutlah bahwa kesalahan Anda akan terungkap. Rasulullah bersabda:
“Wahai orang-orang yang beriman dengan lidah kalian, namun keimanan belum masuk ke dalam hati kalian. Janganlah kalian menggunjingkan kaum Muslimin, dan janganlah kalian mengikuti aib-aib mereka. Karena barangsiapa yang mengikuti aib orang lain, maka Allah akan membuka aibnya, dan barangsiapa yang dibukakan aibnya oleh Allah, maka Allah akan mempermalukannya di dalam rumahnya sendiri." (HR. Abu Dawud)
Ketiga, ketahuilah bahwa Anda memberikan pahala kepada orang lain jika Anda menggunjingkan mereka. Seorang pria datang kepada Hasan al-Bashri dan mengatakan bahwa ia telah mendengar bahwa Hasan al-Bashri telah menggunjingnya. Mendengar hal ini, ia berkata:
"Siapakah kamu sehingga aku memberikan pahala kepadamu?"
Dikatakan pula: "Seandainya aku menggunjing, aku akan menggunjing kedua orang tuaku, karena mereka yang paling berhak mendapatkan pahala dariku!"
Keempat, hal paling penting adalah bahwa ada pahala yang besar dalam menjauhi ghibah. Nabi bersabda: “Barangsiapa yang menjaga kehormatan saudaranya ketika ia tidak ada, maka Allah akan menjaga wajahnya dari api neraka pada hari kiamat.” (Sunan at-Tirmidzi)
Makna Diam adalah Emas
Berbicara hal baik-baik atau diam. Ucapan Anda bisa berupa khayr (baik), syarr (jahat), atau laghw (sia-sia). Selain ucapan yang baik, diam juga bisa menjadi pendorong produktivitas yang hebat! Diam bisa menjadi ibadah. Diam adalah perhiasan tanpa permata dan benteng tanpa tembok.
“Diam membebaskan kita dari keharusan meminta maaf kepada siapa pun, malaikat pencatat tidak mencatat apa pun saat kita diam, dan kesalahan kita disembunyikan,” kata Khawlah melalui laman about Islam, Sabtu (11/11/2023).
Tiga Cara Mengendalikan Lidah
1. Berpikir
Imam Asy-Syafi'i berkata: “Jika Anda ingin berbicara, maka wajib bagi Anda untuk berpikir sebelum berbicara. Jika menurut Anda ada kebaikan di dalamnya, maka berbicaralah dan jika tidak, maka jangan berbicara.
Sebelum Anda berbicara, tanyakan pada diri Anda sendiri: Apakah perkataan saya ini akan menyenangkan Allah? Apakah perkataan saya ini akan mendekatkan saya kepada Allah? Apakah perkataan ini akan menghasilkan ketaatan kepada Allah? Jika ya, bicaralah, jika tidak, diamlah."
2. Berteman dengan Orang Baik
Kelilingi diri Anda dengan teman-teman yang baik dan ingatkan diri Anda dan orang lain untuk berkata-kata yang baik. Dibutuhkan dua orang untuk bergosip. Cari tahu dan pelajari hukuman bagi orang yang berbicara buruk. Bayangkan bagaimana hukuman di alam kubur. Jika malaikat maut mencabut nyawa Anda, apakah Anda ingin kata-kata buruk menjadi kata-kata terakhir Anda?
3. Hukum Diri Sendiri
Anda bisa menggunakan toples. Idenya adalah untuk menyimpan sebuah toples di rumah. Anda harus mewajibkan diri sendiri memasukkan sejumlah uang ke dalam toples jika menggunakan bahasa yang buruk, misalnya setiap kali mengumpat atau bergosip.
“Jumlah yang Anda masukkan harus cukup besar untuk membuat Anda merasa menyesal dan mengingat betapa besar kerugian yang akan Anda terima di akhirat! Anda dapat menyumbangkan uang tersebut untuk amal,” tutur Khawlah.
4. Perbanyak Perkataan Baik
Ada banyak ucapan-ucapn baik yang bisa diamalkan oleh lidah seorang muslim. Misalnya, menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an. Belajar atau mengajarkan ilmu, amar ma'ruf nahi mungkar, tidak perlu terlalu banyak bicara (bicara yang berlebihan akan mengeraskan hati meskipun itu bukan perkataan yang buruk), dan berlatihlah untuk lebih banyak diam.
“Tidaklah sulit untuk menghentikan kebiasaan berbicara kotor. Gantilah dengan dzikir. Kapanpun Anda bisa, mulailah mengganti kata-kata umpatan Anda dengan Alhamdulillah, atau Subhanallah atau kata-kata dzikir lainnya. Dengan cara ini Anda mendapatkan pahala dari mengingat Allah dan Anda membersihkan hati dan lidah Anda dari kata-kata kotor, karena Allah membenci kata-kata kotor!” ungkap Khawlah.
(ori)