Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 17 September 2024
home masjid detail berita

Kenapa Sahabat Disebut Generasi Terbaik Padahal Sama-sama Baca Al-Quran?

Muhajirin Rabu, 15 November 2023 - 18:00 WIB
Kenapa Sahabat Disebut Generasi Terbaik Padahal Sama-sama Baca Al-Quran?
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Hamalat Al-Qur’an (pembawa Al-Qur’an) memiliki kedudukan khusus di sisi Allah SAW. Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai ‘ahli’ dari kalangan manusia. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! Siapakah mereka itu?” Baginda berkata: “Merekalah ahli al-Quran iaitu ‘ahli’ Allah dan golongan pilihanNya.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Pimpinan AQL Islamic Center, KH Bachtiar Nasir (UBN), menjelaskan, Al-Qur’an telah berhasil generasi terbaik yang pernah ada dalam sejarah panjang umat manusia. Mereka adalah generasi para sahabat Nabi SAW.

“Sampai saat ini belum pernah lagi muncul satu generasi yang bisa menandingi atau menyamai generasi terbaik tersebut. Meskipun ada juga beberapa pribadi dan tokoh besar di sepanjang sejarah umat Islam, tetapi tidak lagi lahir segolongan besar manusia, pada satu masa dan tempat tertentu, sebagaimana yang telah muncul dan lahir pada masa generasi pertama dakwah Al-Qur`an ini,” kata UBN dalam kajiannya di AQL Islamic Center, Rabu (15/11/2023).

Baca juga:Pesan Ustaz Adi Hidayat Kepada Mahasiswa Muslim Supaya Jadi Pemuda Idaman

Sayyid Qutub dalam bukunya Ma’alim fi al-thoriq menyebutkan hal-hal yang membedakan antara generasi sahabat dengan generasi-generasi saat ini. Ada tiga hal yang membentuk generasi sahabat, yakni Al-Qur’am, Sunnah dan Sirah Nabi Muhammad SAW.

Sayyid Qutub menyebutkan, hal yang menjadi pembeda antara generasi sahabat dengan generasi-generasi setelahnya adalah:

1. Al-Qur’an Jadi Sumber Mata Air
Hanya Al-Qur`an lah satu-satunya sumber mata air tempat mereka mengambil air minum. Dari madrasah Al-Qur`an tercipta generasi emas. Segala lini kehidupan disandarkan pada AL-Qur’an. Mereka lahir bukan karena pada masa itu tidak ada peradaban maju. Pada masa itu, ada peradaban maju bernama Romawi.

Begitu juga dengan peradaban Yunani dengan segala logika, filsafat dan seninya. Juga ada peradaban Persia yang menguasai wilayah yang luas. Rasulullah SAW lalu menjadi Al-Qur’an sebagai sumber peradaban bagi para sahabat.

Bahkan Nabi SAW marah ketika melihat Umar memegang lembaran Taurat, dan bersabda: “Demi Allah! Jika Musa hidup di tengah-tengah kalian maka tidak ada yang boleh dia lakukan kecuali mengikutiku”.

2. Manhaj dan Cara Menerima Dakwah Al-Qur’an
Para sahabat tidak membaca al-Qur`an dengan tujuan untuk mencari dan mendapatkan wawasan atau pengetahuan, juga bukan sekadar untuk merasakan dan menikmatinya. Tidak ada seorangpun dari mereka yang mempelajari Al-Qu`ran untuk sekadar menambah pengetahuan, atau untuk menambah bobot ilmiah dan kepintaran dalam ilmu fiqh.

Tetapi, mereka menerima dan membaca al-Qur`an adalah untuk menerima perintah Allah SWT berkenaan dengan masalah pribadi mereka, masyarakat tempat mereka hidup, dan kehidupan yang dijalani bersama jamaah. Mereka langsung mengamalkan setiap kali ada ayat yang turun.

“Syiar mereka adalah ‘sami’na wa atha’na’. Para sahabat sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Mas’ud mencukupkan untuk menghafal 10 ayat lalu mengamalkan dan melaksanakan kandungannya, baru kemudian menambah lagi hafalannya,” ujar UBN.

3. Membuang Belenggu Jahiliyah
aktor lain yang perlu menjadi perhatian yaitu ketika para sahabat ini masuk Islam. Mereka melepaskan diri dari semua yang berbau jahiliyyah, sehingga mereka seakan-akan membuka lembaran baru dari buku perjalanan kehidupan dan menutup rapat-rapat masa kejahiliyyahan.

“Menjadi Al-Qur`an berjalan dalam realitas kehidupan sehari-harinya sehingga menggambarkan keindahan hidup berdasarkan al-Qur`an yang dapat menjadi agen perubahan dan jirah umat Islam Indonesia menuju arah dan kondisi yang lebih baik,” ungkap UBN.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 17 September 2024
Imsak
04:20
Shubuh
04:30
Dhuhur
11:51
Ashar
15:03
Maghrib
17:53
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan