LANGIT7.ID-, Jakarta- - Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi ‘Buah Hati, Firmansyah, mengatakan, keluarga harus menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak untuk mendapatkan sistem nilai yang baik dan positif berupa etika, tatakrama (adab sopan santun) atau norma aturan untuk berperilaku yang baik.
Jika seorang anak mendapatkan sistem nilai tersebut, maka dia bisa berperilaku baik sesuai dengan norma tata aturan yang diterapkan keluarga saat berada di lungkungan masyarakat. Sebagai madrasah yang pertama dan utama bagi anak, keluarga juga berpengaruh kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Sebaliknya kalau keluarga dalam banyak perannya tidak mampu berperan baik sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak maka keluarga diibaratkan perahu bocor yang tidak berfungsi baik atau tidak mampu mencontohkan perilaku yang diharapkan,” kata Firmansyah melalui laman lintas samudra, Senin (20/11/2023).
Baca juga:
KPJ Healthcare Hadirkan Pelayanan Kesehatan dengan Fasilitas CanggihMenilik pada berbagai permasalahan sosial yang dilakukan anak saat berinteraksi sosial baik di sekolah maupun di luar sekolah kebanyakan perbuatan kekerasan itu dicontoh, ditiru atau adopsi dari lingkungan keluarga. Secara umum, perilaku yang diperankan anak adalah hal yang diadopsi (ditiru) dari lingkungan keluarga.
“Perilaku yang diadopsi tersebut kemudian dipraktekan anak saat mereka berinteraksi sosial dengan orang lain di luar lingkungan keluarga,” ujar Firmansyah.
Proses adopsi perilaku dilakukan anak dengan cara melihat dan mendengar sesuatu hal yang sering dan biasa terjadi di lingkungan keluarga. Perilaku yang ditiru (diadopsi) lalu dalam pikiran anak dinilai baik kemudian perilaku itu mereka praktekan saat berinteraksi sosial.
“Bisa jadi perilaku atau tindak kekerasan yang dilakukan atau dipraktekan anak saat berinteraksi sosial diadopsi (ditiru) dari perbuatan (tindakan) yang sering dilihat dan didengarnya dari lingkungan keluarga,” tutur Firmansyah.
Menurut Firmansyah, agar keluarga bisa menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak, maka dapat mencontohkan sistem nilai, etika dan aturan yang baik. Keluarga juga harus dapat memfasilitasi anak menjadi pribadi yang menyehatkan secara mental dengan dapat mengelola emosi (stres) secara baik dan terarah.
“Harapan tentunya sangat bergantung dari hal yang dicontohkan keluarga selama masa pengasuhan anak berlangsung,” ungkap Firmansyah.
(ori)