LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dalam Surah Al-Jumuah ayat 10, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk bertebaran di muka bumi mencari rezeki setelah mendirikan shalat.
Proses berbisnis atau mencari rezeki tersebut harus dibarengi dengan ketakwaan kepada Allah SWT, agar tidak terjerumus ke perilaku maksiat seperti korupsi.
“Apabila telah selesai shalat, maka lebarkanlah dirimu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan banyak-banyaklah berzikir kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS Al-Jumuah: 10)
Maka itu, sepatutnya bagi seorang muslim tidak menyia-yiakan waktu. Pimpinan AQL Islamic Center, Ustadz Bachtiar Nasir (UBN), mengatakan, jika sudah menunaikan shalat, maka carilah rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah di muka bumi.
Baca juga:
Bukan Rela, Ini 3 Tingkatan Ikhlas dalam Islam“Berbisnis setelah shalat Jumat. Kita akan bertemu dengan networking bisnis. Sebab, yang datang adalah kaum laki-laki yang otomatis menjadi pencari nafkah dan pemilik utama. Entah itu produsen, reseller, atau konsumen. Ayat ini menyuruh kita memanfaatkan momen ini untuk berbisnis setelah shalat,” ujar UBN dalam tausiahnya di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut UBN, makna antara berbisnis dan beribadah merupakan sesuatu yang disandingkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan dilakukan oleh para sahabat Nabi. Apabila dalam keadaan tidak berperang, maka setelah menunaikan shalat barulah para sahabat mencari rezeki Allah dengan cara berdagang.
“Oleh karena itu, walaupun profesi kita saat ini adalah pegawai, maka manfaatkanlah waktu yang ada untuk berdagang. Di era teknologi yang maju saat ini, waktu yang tersedia untuk berdagang sangat banyak. Tersedia platform bisnis medsos yang sangat efektif untuk berdagang atau berbisnis. Apapun bisnis yang kita lakukan. Menjadi reseller, afiliasi, atau distributor; segala sesuatu mungkin terjadi di zaman teknologi yang semakin canggih ini,” ujar UBN.
(ori)