LANGIT7.ID-, Jakarta- - Gempa bumi magnitudo 4,1 dan 4,8 mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkap ratusan kepala keluarga (KK) dan rumah terdampak akibat gempa yang diduga akibat Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
"Kurang lebih 382 KK/ 1.528 jiwa terdampak ( pendataan), 248 orang pasien rawat inap RSUD Sumedang di Evakuasi ketempat aman, 83 orang pasien IGD RSUD Sumedang di evakuasi ke tenda darurat, dan 3 orang luka ringan," kata Abdul, Senin (1/1/2024).
"Kerugian sarana prasaran maupun materil diantaranya sebuah rumah rusak berat, 382 unit rumah rusak ringan dan tiang listrik roboh," tambahnya.
Abdul menyebut setidaknya tiga wilayah di Kabupaten Sumedang terdampak gempa tersebut. "Sumedang Selatan, Tanjung Medar, dan Sumedang Utara. Disamping itu juga dampak minor pada daerah sekitar antara lain Kabupaten Bandung," ujarnya.
Baca juga:
Gempa Bumi 3 Kali Guncang Sumedang, PVMBG: Sesar Cielunyi PeyebabnyaAbdul mengatakan petugas di lapangan sedang mendata warga yang rumahnya terdampak sehingga tidak menggunakan tenda pengungsian.
"Masih di data karena warga yang rumahnya terdampak saat ini banyak yang menumpang sementara di rumah kerabat, saudara dan lainnya," ucap Aam sapaan karibnya.
Lebih lanjut, Abdul mengatakan BPBD Provinsi Jawa Barat telah mengerahkan sumber daya backup ke Kabupaten Sumedang.
"BPBD Kabupaten Sumedang bersama instansi terkait melakukan evakuasi masyarakat di daerah aman dan melakukan pemantauan terkait laporan dampak," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan menduga gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023) akibat sesar aktif Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Diketahui gempa M4,8 dan sejumlah gempa susulan terjadi di Kabupaten Sumedang dan turut dirasakan di sejumlah wilayah sekitar.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi – Tanjungsari," kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (1/1/2024).
Hendra menjelaskan berdasarkan data Badan Geologi (BG) Sesar Cileunyi – Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.
(ori)