Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 02 Mei 2024
home masjid detail berita

Meet Time Allah, Cara Muslim Raih Ketenangan dalam Hidup

Muhajirin Selasa, 30 Januari 2024 - 17:00 WIB
Meet Time Allah, Cara Muslim Raih Ketenangan dalam Hidup
Ustadz Bachtiar Nasir
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Allah SWT menggambarkan sekelumit situasi saat manusia dikumpulkan di akhirat kelak. Pada saat itu, tidak ada manusia yang saling memperhatikan. Setiap orang sibuk dengan urusan masing-masing untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan perkataan di hadapan-Nya.

Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa: 34-37).

Pimpinan AQL Islamic Center, KH Bachtiar Nasir (UBN), mengungkapkan, surat ‘Abasa ayat 34-37 tersebut menggambarkan situasi pada hari kiamat. Ketika tiba masa perhitungan, saudara, ibu, ayah, istri dan anak-anak di dunia itu tidak teringat lagi.

“Bagaimana pun suasana erat kita dengan keluarga pada masa di dunia, namun di hari perhitungan itu kita tidak akan mengingat mereka,” kata UBN dalam tausiahnya di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, dikutip Selasa (30/1/2024).

Betapa pun karib, kecintaan pada keluarga, setiap manusia akan sibuk dengan urusan sendiri-sendiri saat hari perhitungan. Para tafsir ulama Nusantara semua sepakat tentang larinya manusia dari orang-orang terdekatnya.

Baca juga:KH Afifuddin Muhajir: Panggilan Gus Punya Keistimewaan Dibanding Titel Lain

Hal itu dikarenakan urusan pada hari akhirat sendiri-sendiri. Seseorang tidak lagi mengharapkan atau bahkan melupakan keluarganya di dunia. Bahkan meninggalkan orang-orang yang biasa membantu di dunia.

“Status kekerabatan dilupakan. Tak satu pun dari mereka berguna buat kita. Kita harus menyadari bahwa suatu hari nanti, semua yang kita cintai akan menjadi beban kita. kKita menghindari mereka. Maka saat di dunia, cintailah mereka karena Allah Ta’ala. Sambunglah silaturahim karena Allah. Berbagilah karena Allah,” ujar UBN.

Hari itu bisa dibayangkan betapa dahsyatnya persoalan masing-masing, sehingga harus lari dari orang terdekatnya. Betul-betul sendiri. Harus menghadapi sendiri persoalan persoalan yang sudah diperbuat di dunia. Semua tidak ada lagi pembelaan. Urusan betul-betul dengan Allah.

Mereka yang biasa melindungi di dunia, sama sekali tidak bisa lagi melindungi sedikitpun. Tidak ada yang bisa menolong, tidak ada yang bisa membantu. Di dunia ini, perkuat meet time kita bersama Allah saja. Harus banyak mengobrol sama Allah di dunia ini.

“Ketika kita sedang sendiri, manfaatkan lah untuk selalu terhubung dengan Allah. Baik dalam bentuk tilawah, bentuk zikir, dalam bentuk muhasabah. Tetapi ketika kita berada di keramaian, berada bersama orang-orang yang kita cintai, kita tetap beradaptasi dengan mereka. Namun di hati kita keterikatan dengan Allah jangan sampai terlupakan,” tutur UBN.

UBN menegaskan, manusia harus lari menuju Allah. Di situlah kenikmatan. Di situ manusia melakukan kedekatan yang sesungguhnya. Jangan sampai menjadi orang yang asing pada Allah. Bagi orang yang sudah dekat dengan-Nya sejak di dunia, meet time nya bersama Allah begitu kuat, bahkan ketika dalam keramaian. Inilah orang-orang yang lari dari keluarganya pada hari itu. Menuju sesuatu yang paling menenangkan.

“Sementara, orang-orang yang jauh dari Allah, karena lebih mementingkan orang-orang yang dicintai, mengikuti apa maunya mereka, hingga lupa pada Allah. Bahkan melawan Allah, di situlah suatu hari nanti dia akan menjadi terasing di harapan Allah,” ungkap UBN.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 02 Mei 2024
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan