Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 14 Februari 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Generasi Z Rentan Gangguan Mental, Lingkungan Pendidikan Diharap Lebih Peka

tim langit 7 Jum'at, 08 Maret 2024 - 11:00 WIB
Generasi Z Rentan Gangguan Mental, Lingkungan Pendidikan Diharap Lebih Peka
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Data terbaru mengungkap satu dari tiga anak mengalami gangguan mental, terutama depresi dan kecemasan. Elli Nur Hayati dari Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah mengungkapnya dalam Seminar Internasional di Universitas Muhammadiyah Bandung, Kamis (7/3).

Elli mengatakan, masalah gangguan mental pada anak bukan hanya tanggungjawab anak itu sendiri, melainkan melibatkan tingkat yang lebih tinggi, seperti keluarga, warga komunitas dan lingkungan. Elli menyoroti bahwa keluarga, warga komunitas dan lingkungan dapat menjadi faktor risiko sekaligus faktor protektif.

Faktor risiko melibatkan masalah seperti bullying, pengalaman traumatik, dan kekerasan domestik. Di sisi lain, faktor protektif mencakup dukungan, perhatian, penggunaan smartphone yang tidak bermasalah, respons yang sensitif, perawatan kesehatan, dan deteksi dini gangguan mental.

Baca juga:Psikolog Pendidikan: Peran Orang Dewasa Penting Cegah Perundungan Anak

Pentingnya memperkuat faktor protektif sangat ditekankan, karena pengalaman masa kecil dianggap sebagai penentu seberapa kuat mental seorang anak. Sosialisasi juga dianggap sebagai langkah kunci, termasuk kesadaran bahwa diagnosis gangguan mental sebaiknya dilakukan oleh para ahli.

Dalam konteks pendidikan, Elli menekankan perlunya kepekaan sekolah terhadap gangguan mental pada siswa, sehingga dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan mental anak-anak di lingkungan pendidikan.

Selain itu, ditekankan pula perlunya memperkuat peran keluarga sebagai dasar pembentukan fondasi mental, fisik, dan spiritual seseorang. Hal ini menjadi krusial dalam mendukung kesejahteraan anak-anak dalam menghadapi tantangan mental. Regulasi yang lebih ketat perlu diterapkan dalam penggunaan gadget dan media sosial, mengingat dampaknya terhadap kesehatan mental anak-anak.



Langkah-langkah lain yang diusulkan melibatkan pemberian layanan deteksi dini untuk kesehatan mental dan layanan konseling. Inisiatif ini dianggap sangat penting untuk mendeteksi gangguan mental sejak dini dan memberikan bantuan yang tepat kepada mereka yang membutuhkannya.

Semangat untuk mendorong terbentuknya lingkungan sekolah dan institusi yang ramah terhadap kesehatan mental juga perlu ditingkatkan. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, tekanan dan stres diharapkan dapat berkurang, memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak tanpa membebani mereka secara berlebihan.

Melalui langkah-langkah di atas, dosen ilmu psikologi Universitas Ahmad Dahlan ini berharap lembaga-lembaga sekolah Muhammadiyah dapat memberikan perlindungan dan dukungan yang lebih baik bagi kesejahteraan mental generasi muda di dunia pendidikan.



(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 14 Februari 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
12:10
Ashar
15:23
Maghrib
18:19
Isya
19:30
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan