Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 14 Februari 2025
home masjid detail berita

Din Syamsuddin: Ramadhan Tak Berarti Puasa Amar Makruf Nahi Mungkar

tim langit 7 Senin, 11 Maret 2024 - 06:00 WIB
Din Syamsuddin: Ramadhan Tak Berarti Puasa Amar Makruf Nahi Mungkar
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr M Din Syamsuddin
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 Prof Dr M Din Syamsuddin mengatakan, dalam ibadah Ramadhan umat Islam tidak semestinya berpuasa melakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran.

Din Syamsuddin menjelaskan makna dan hikmah bulan suci Ramadhan sebagai bulan ibadah dan bulan riyadhah (pelatihan kerohanian). Menurutnya, ibadah-ibadah Ramadhan merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lain.

Maka kesemuanya perlu ditunaikan secara menyeluruh, yakni baik puasa di siang hari, mau shalat Tarawih di malam hari, dan amaliah-amaliah Ramadhan lainnya seperti tadarus atau tadabur al-Qur’an, iktikaf, hingga memberi zakat fitrah ataupun zakat mal.

Baca juga:PBNU: 1 Ramadhan 1445 H Jatuh Selasa 12 Maret 2024

Kesemuanya, lanjut mantan Ketua Umum MUI itu, berfungsi ganda yakni penyucian diri (tazkiyatun nafsi), dan penguatan diri (taqwiyatun nafsi). “Jika dikerjakan dengan sesungguhnya maka seorang hamba akan tampil dengan fitrah kemanusiaan sejati,” kata dia.

Di akhir ceramahnya, Din Syamsuddin, memesankan jamaah Muhammadiyah dan umat Islam untuk tidak terjebak pada pertentangan apalagi permusuhan akibat berbeda pilihan politik pada Pemilu dan Pilpres 2024 yang lalu.

“Janganlah karena berbeda partai politik atau paslon presiden dan wakil presiden kita merusak silaturahmi dan ukhuwah Islamiah,” tegasnya, dalam keterangan tertulis kepada PWMU.CO, Kamis malam.

Namun demikian, kata Guru Besar Politik Islam FISIP UIN Jakarta ini, kecurangan yang terjadi pada Pemilu dan Pilpres 2024 jangan juga diabaikan. “Kita tidak boleh menutup mata atas kecurangan demi kecurangan pada pemiludan pilpres lalu. Kecurangan itu merupakan kejahatan terhadap rakyat dan meruntuhkan kedaulatan rakyat,” kata Din.

Untuk itu, umat Islam, harus melakukan koreksi sebagai bagian dari amar makruf nahi mungkar. Jika tidak, maka kejahatan itu akan berkelanjutan dan pada ujungnya akan meruntuhkan negara bangsa.

Secara teologis, kata mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini, jika manusia enggan beramar makruf bernahyi mungkar, maka alam yang akan melakukannya. “Janganlah karena hubbud dunya wakarahiyyatul maut (cinta dunia dan takut mati) lidah kita kelu dan kaki kita kaku untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran,” kata Din Syamsuddin

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 14 Februari 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
12:10
Ashar
15:23
Maghrib
18:19
Isya
19:30
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan