Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 18 Juni 2025
home global news detail berita

War Takjil Ramadhan, Cara Netizen Ungkap Harmonisasi antar Agama di Indonesia

esti setiyowati Selasa, 19 Maret 2024 - 05:00 WIB
War Takjil Ramadhan, Cara Netizen Ungkap Harmonisasi antar Agama di Indonesia
ilustrasi
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Berburu atau war takjil tengah trending di jagat media sosial. Tradisi ini rutin terjadi di saat Ramadhan.

Secara etimologis takjil dalam bahasa Arab berarti umum menyegerakan, tidak terikat dengan puasa.

Namun pengertian takjil di Indonesia diartikan secara lebih luas lagi sebagai kudapan untuk berbuka puasa.

Berburu takjil lazim terjadi saat bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini umumnya dilakukan umat Islam sambil menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.

Belakangan kebiasaan berburu takjil tak hanya dilakukan oleh umat Muslim saja tetapi juga penganut agama lain atau non Islam. Mereka yang tidak berpuasa ikut antusias menyambut takjil Ramadhan.

Baca juga:Cicip Segarnya Puding Santan dan Koktail Mangga Sisca Soewitomo untuk Buka Puasa

Bahkan menurut aduan warganet di media sosial, umat non Islam memborong kudapan puasa tersebut mulai dari jam 3 sore.

Fenomena war takjil ini ramai jadi perbincangan di media sosial. Bahkan konten di media sosial pun menyuguhkan pemandangan yang bisa membuat terbahak-bahak.

Seperti akun TikTok @cicibarbar yang mengunggah video seorang wanita non muslim mengenakan hijab saat membeli takjil.

"Aku yang nonis (non Islam) jam 15.00 WIB udah berburu takjil duluan,” kata akun itu.



Unggahan itu lantas mendapat respons yang tak sedikit. Warganet pun merasa terhibur dengan fenomena non Muslim yang ikut war takjil di momen bulan Ramadhan ini.

"Udah cosplay jadi Muslimah doi,” kata akun @if****, pengguna TikTok.

"Ketika nonis berburu takjil. Ingat ya, takjil adalah hak kita bersama, garda terdepan untuk war takjil. Saat yang ditunggu saat bulan puasa karena cuma ada setahun sekali,” unggah @koleksiresepsj di akun TikTok miliknya.

Sejumlah tokoh dan figur publik pun tak mau ketinggalan dan ikut mengomentari perburuan takjil ini.

Pengasuh PPA Assa'adah Hilmi Firdausi ikut meramaikan tren war takjil. Melalui akun X, Hilmi Firdausi menilai suasana Ramadhan dirasakan tak hanya umat Muslim saja tapi juga agama lain.

Menurut Hilmi, ini menjadi bukti kerukunan antar umat beragama di Indonesia baik-baik saja.

"Fenomena teman2 nonis berburu ta’jil itu lucu banget. Memang, vibes Ramadhan itu dirasakan oleh semua kalangan. Ini bukti bahwa kerukunan hidup antar umat beragama Indonesia sejak dulu memang baik2 saja, kalau ada 1-2 masalah itu hal yg wajar" cuit Hilmi Firdausi di platform X, dilihat Senin (18/3/2024).

Pendakwah lulusan Univeritas Indonesia ini pun melihat fenomena war takjil secara lebih luas lagi yaitu keberkahan bagi semua.

"Tersebab berkahnya Ramadhan, para penjual yg nonis pun merasakan kenaikan omset yg luar biasa sebulan ini. Saking berkahnya lagi, biji salak aja jadi empuk coba…bisa buat ta’jil malah," katanya diakhiri guyonan.

Hal senada diungkap sutradara kenamaan Fajar Nugros. Fenomena berburu takjil merupakan cara Allah SWT memberi rezeki secara tak terduga.

"Alhamdulillah penjual takjil laris manis. Karena ada takjil war. Cara Allah ngasih rejeki memang tak terduga.. " cetus Fajar Nugros di platform X.

Keseruan berburu takjil Ramadhan menjadi hal yang indah penanda masih adanya toleransi di Indonesia. Fenomena ini pun tak luput dari perhatian pemuka agama Kristen.

Akun X @kikir mengunggah khotbah seorang Pendeta Gereja Tiberias, Steve Marcel, yang menyinggung war takjil Ramadhan.

Pendeta Steve Marcel itu menyebut bahwa agama yang dianutnya memang toleran. Namun berbeda jika bicara soal takjil.

"Agama kita toleran. Tapi soal takjil, kita duluan,” ujar sang pendeta.

Guyonan itu lantas ditanggapi tawa riuh dari jemaat yang hadir.

Pendeta Steve kembali mengeluarkan candaan soal dirinya dan para jemaat siap membeli takjil sejak pukul 3 sore.

“Jam 3 (sore) mereka masih lemas. Kita sudah stand by,” sambungnya.

"Tapi teman-teman saya bilang begini, ‘Oke kalian ya, sekarang kalian boleh bilang begini. Tapi nanti Paskah, kami balas dendam. Nanti pas Paskah, telur-telur kami borong semuanya. Supaya kalian Paskah pakai kinderjoy,” imbuhnya.



(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 18 Juni 2025
Imsak
04:30
Shubuh
04:40
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:50
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan