LANGIT7.ID-, Surabaya- - Menjaga kesehatan mulut penting dilakukan, khususnya saat berpuasa. Mulut manusia mengandung banyak bakteri dan jamur. Tanpa disadari, selama makan manusia memberikan nutrisi yang dibutuhkan bakteri dan jamur tersebut.
Hal ini bisa lebih buruk lagi ketika terdapat gigi berlubang. “Di dalam mulut terdapat banyak sekali mikroorganisme bahkan dalam mulut yang sehat sekalipun. Apalagi kalo mulut yang tidak sehat seperti gigi berlubang,” ujar Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair), Dr Desiana Radithia drg Sp PM Subsp inf(K).
Saat berpuasa manusia akan membunuh mikroorganisme yang berada di mulut. Selama berpuasa durasi jeda makan manusia akan meningkat. Mikroorganisme akan kehilangan nutrisi yang mereka butuhkan dan kemudian mati. Selama berpuasa produksi air liur juga akan menurun sehingga kondisinya menjadi asam.
“Dengan berpuasa jeda makan akan semakin lama. Jadi mikroorganisme akan kehilangan asupan makanan yang continue. sehingga jumlah mereka akan menurun karena mati,” tuturnya.
Baca juga:
Rokok Elektrik Berbahaya Bagi Kesehatan: Kecanduan hingga Kerusakan Paru PermanenNamun, produksi air liur yang berkurang juga memiliki dampak negatif. Dia menerangkan berkurangnya air liur juga menyebabkan mulut kering, bibir pecah-pecah serta bau yang tidak sedap. “Air liur itu seperti pedang bermata dua, dapat menguntungkan dapat merugikan,” lanjutnya.
Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi
Menurutnya, ketika berpuasa ataupun tidak, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam menjaga kesehatan . Hanya saja pada bulan Ramadan memerlukan concern lebih.
Ada tiga cara menjaga kesehatan gigi dan mulut di bulan Ramadhan. Pertama, enyikat gigi 2 kali sehari pada saat berbuka dan sahur. Teknik menyikat gigi dengan benar merupakan hal yang wajib.
Menyikat dengan cara memutar sikat pada gigi geraham dan gerakan vertikal pada gigi seri berguna untuk membersihkan gusi. Lalu saat membersihkan lidah gunakan bagian belakang sikat gigi. Hal ini berguna agar lidah tidak menjadi sarang bakteri.
Kedua dengan kumur-kumur. Berkumur ini efektif untuk menyapu kulit mati pada mulut sehingga bakteri tidak menumpuk di sana. “Cara berkumur yang efektif adalah dengan mengatupkan mulut lalu mendorong air menggunakan otot mulut, naik turun secara berulang kali,” paparnya.
Ketiga dengan menggesek benang gigi. Benang gigi berguna untuk menjangkau sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Tidak lupa ia memperingatkan agar menggunakan benang gigi bukan tusuk gigi.
“Ingat pakai benang gigi, bukan tusuk gigi karena tusuk gigi dapat membuat ruang antara sela-sela gigi,” imbuhnya
Rekomendasi Makanan untuk Berbuka
Dr Desi juga mengungkapkan ketika berpuasa kadar gula dalam tubuh akan menurun. Ketika berbuka puasa tubuh memerlukan makanan manis untuk menggantikan kadar gula tersebut. Namun, ia menyarankan untuk menghindari makanan yang dapat meninggalkan sisa di mulut.
“Sebagai dokter gigi tentu saja aku bilangnya hindari yang manis manis tapi dengan kondisi kadar gula yang turun, ya mau bagaimana lagi, sebaiknya konsumsi yang manis-manis,” ucapnya.
Namun, dia juga tetap menyarankan untuk tidak memakan makanan manis secara berlebihan dan minum air putih setelah makan agar dapat menetralisir kondisi mulut.
(ori)