LANGIT7.ID-, Jakarta- - Mudik atau pulang ke kampung halaman merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Agar perjalanan mudik berkah dan selalu dalam lindungan Allah SWT, maka perbanyaklah berdoa.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, menganjurkan orang yang sedang mudik untuk memperbanyak doa. Sebab, itu merupakan waktu mustajab untuk melangitkan harapan-harapan.
“Siapapun yang dalam bepergian, perbanyaklah doa,” kata Buya Yahya di Al-Bahjah TV, dikutip Kamis (4/4/2024).
Karena mustajab, Buya Yahya menyarankan agar pemudik tidak hanya berdoa untuk kebaikan sendiri, tapi juga untuk orang-orang sekitar.
Baca juga:
Mudik Lebaran 2024, Persiapkan dan Hindari Hal Berikut Ini“Berdoalah dengan doa yang berkualitas, doa yang berfungsi membersihkan hati, bukan sekadar dikabul doa. Maka perbanyaklah mendoakan anak-anak kita, saudara-saudara kita,” ucap Buya Yahya.
Bahkan, Buya Yahya menganjurkan untuk memanfaatkan Ramadhan dengan mendoakan orang-orang yang telah berlaku dzalim pada diri kita.
“Doakan kebaikan untuk orang-orang yang dzalim kepada kita. Sungguh indah jika Ramadhan kali ini dimanfaatkan untuk berlapang dada memaafkan semua orang yang berbuat jahat kepada kita,” tutur Buya Yahya.
Selain itu, berikut doa yang dibaca saat hendak berkendara untuk mudik atau perjalanan lain seperti dikutip
NU Online.
1. Bismillah
2. Baca doa berikut
الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Artinya: Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.
3. Alhamdulillah (3 kali)
4. Allahu akbar (3 kali)
5. Kemudian membaca doa berikut:
سُبْحَانَكَ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.
Doa ini disampaikan oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar. Ia mengutip riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali ra terkait doa berkendaraan (Imam an-Nawawi, al-Adzkar, 1971: 188).
Selain serangkaian bacaan di atas, pemudik juga bisa membaca surat Al-Ikhlash saat perjalanan.
Kemudian, baca doa ketika menempuh perjalanan agar diberi kemudahan seperti dianjurkan Rasulullah SAW.
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.
Dapat juga membaca doa berikut ini:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Artinya: Ya Allah kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami dan keridhaan dalam amalan kami. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini. Dekatkanlah jauhnya jarak perjalanan ini. Ya Allah Engkaulah yang menyertai kami dalam perjalanan ini, dan pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan yang sulit lagi melelahkan, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat kembali yang buruk, baik dalam harta maupun keluarga.
(ori)