LANGIT7.ID-, Jakarta- - Usai libur panjang umumnya orang akan merasa sedih karena harus kembali ke aktivitas semula. Meski perasaan ini normal, namun perhatikan berapa lama perasaan tersebut bertahan.
Bila perasaan sedih dan kecewa pasca liburan terus berlarut-larut, bisa jadi Anda tengah mengalami post holiday blues.
Apa itu post holiday blues?
Mengutip laman Health, Rabu (17/4/2024), post holiday blues adalah perasaan jangka pendek yang dialami usai liburan. Perasaan tersebut seperti kesedihan, kesepian, kelelahan, kekecewaan, kelesuan, tekanan mental, bahkan ketakutan.
Baca juga:
Bolehkah Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Dilakukan Tidak Berurutan?"Liburan menawarkan waktu bagi kebanyakan orang untuk memfokuskan energi mereka pada tugas mendekorasi, membuat kue, merencanakan, dan memberi hadiah," Nicole Hollingshead, PhD, psikolog dan asisten profesor klinis Kedokteran Keluarga dan Komunitas di The Ohio State University Wexner Medical Center.
"Setelah liburan berakhir, orang mungkin merasa tersesat atau hampa tanpa melakukan aktivitas yang bertujuan untuk membantu mereka fokus."
Lalu, apa pemicu post holiday blues?
Menurut direktur Klinik Gangguan Kecemasan Johns Hopkins, Paul Nestadt, MD, pemicu kesedihan pasca liburan dapat bervariasi dari orang ke orang.
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan dengan liburan itu sendiri. Sementara sebagian lain yang menikmati liburan akan mengalami peningkatan dopamin dan serotonin, hormon perasaan senang.
Berakhirnya musim liburan secara tiba-tiba juga dapat menimbulkan disorientasi, dan dapat memicu kesedihan pasca-liburan.
Berikut gejala-gejala post holiday blues yang perlu dikenali:
- merasa sedih
- kurang motivasi
- mengalami gangguan tidur
- mudah tersinggung
- merasa rendah diri setelah liburan
Tips mengelola post holiday blues
Agar terhindar dari perasaan sedih pasca liburan, ada beberapa tips yang bisa diikuti yaitu:
1. Tidur yang cukup
Selain menjaga kesehatan mental, tidur yang cukup juga dapat mencegah beberapa penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, hingga tekanan mental.
Bagi orang dewasa berusia di atas 18 tahun disarankan untuk tidur setidaknya tujuh jam setiap malam.
2. Makan makanan yang seimbang dan bergizi
Saat stres biasanya orang akan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, yang malah menyebabkan tingkat stres makin tinggi atau kecemasan.
Karena itu, pastikan menambah atau mengganti asupan dengan makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran segar.
3. Hindari alkohol dan obat-obatan
Ketika merasa sedih atau cemas hindari untuk mengonsumsi alkohol atau obat-obatan. Karena dua zat tersebut malah membawa emosi negatif yang sulit dikelola.
4. Olahraga
Berolahraga secara teratur bermanfaat untuk menekan gejala depresi atau kecemasana. Ajak teman atau keluarga untuk berolahraga bersama atau melakukan aktivitas yang Anda sukai agar tetap sibuk.
5. Berkomunikasi dengan teman atau keluarga
Bersandar pada teman dan keluarga dapat membantu Anda terus merasa terhubung dan tidak sendirian. Hubungan dekat juga dapat berguna dalam membantu Anda menavigasi apa yang sedang Anda alami.
6. Menyusun rencana
Merencanakan sesuatu sebelumnya—besar atau kecil—dapat membantu Anda menjaga momentum gembira setelah musim liburan.
7. Mencoba sesuatu yang baru
Anda dapat mencoba aktivitas baru untuk mengetahui ukurannya—seperti mencoba resep baru di rumah atau mengikuti kelas dansa yang sudah lama Anda minati.
(ori)