Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 19 Mei 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Dari Buku Prof.Dr. Abdul Mu'ti Menjadi Manusia Bertakwa (Seri 23)

nabil Selasa, 23 April 2024 - 08:22 WIB
Dari Buku Prof.Dr. Abdul Mu'ti Menjadi Manusia Bertakwa (Seri 23)
skyscraper (Desktop - langit7.id)


LANGIT7.ID-, Jakarta- - Manusia yang bertakwa hidupnya akan selalu tenang, tidak ada ketakutan dan kecemasan karena mereka senantiasa dekat dan dalam perlindungan Allah Swt.

Di dalam surah Al- Araf [7]: 35 Allah Swt. berfirman:

يُبَنِي أَدَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ أُيُتِي فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Wahai anak cucu Adam, jika datang kepadamu rasul- rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan kepadamu ayat-ayatku, siapa pun yang bertakwa dan melakukan perbaikan, tidak ada rasa takut menimpa mereka dan tidak (pula) mereka bersedih. (QS. Al-Araf [7]: 35)

Ahmad Mustafa al-Maraghi di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa manusia yang bertakwa akan tenang hidupnya karena mereka senantiasa mematuhi apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. dan ajaran yang dibawa oleh para rasul-Nya. Mereka meninggalkan perbuatan yang menurunkan harkat manusia dan bertentangan dengan fitrah yaitu kemusyrikan dan kemaksiatan. Mereka berusaha berbuat baik dan memperbaiki diri sehingga terhindar dari berbagai kemungkinan buruk. Allah Swt. akan membalas kebaikan dengan kebaikan pula. Selain ketenangan dalam kehidupan di dunia, manu- sia yang bertakwa juga akan mendapatkan ketenangan di Akhirat sebagai balasan atas perbuatan baik mereka selama hidup di dunia.

Di dalam Alquran manusia yang bertakwa disebut sebagai para wali Allah. Hidup mereka tenang karena senantiasa dalam lindungan Allah Swt.

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُوْنَ

Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih. (Mereka adalah) orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (Qs. Yunus [10]: 62-63).

إِنَّهُمْ لَنْ تُغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّلِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menghindarkan engkau sedikit pun dari (azab) Allah. Sesungguhnya orang-orang zalim itu sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Adapun Allah adalah pelindung orang-orang bertakwa. (Qs. Al-Jasyiyah [45]: 19)

Manusia bertakwa hidupnya senantiasa tenang karena mereka meyakini bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Mereka senantiasa tegar dan sabar di tengah kesulitan bahkan tidak gentar menghadapi lawan di tengah peperangan (Qs. Al-Baqarah [2]:194; At-Taubah [9]: 36 dan 123. Islam adalah agama damai dan sangat menganjurkan perdamaian.

Perang hanya diizinkan untuk mempertahankan dan membela diri atau membela orang-orang yang tertindas. Akan tetapi, jika perang itu tidak bisa lagi dihindari maka manusia yang bertakwa tidak boleh gentar dan kecil nyali. Mereka harus siap tempur dan tidak perlu khawatir karena Allah Swt. akan melindungi orang-orang yang bertakwa.

يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُوْنَكُمْ مِّنَ قلے الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوْا فِيْكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Wahai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir339) di sekitarmu dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (Qs. At-Taubah [9]: 123)

Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa umat Islam akan selalu memenangi pertempuran. Dalam sejarah, umat Islam beberapa kali kalah dalam peperangan melawan orang-orang kafir. Salah satunya adalah Perang Uhud yang terjadi pada tahun ketiga setelah Hijrah. Lebih dari 70 sahabat gugur, mati syahid, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib r.a., paman Rasulullah.

Dalam Perang Uhud, Rasulullah juga mengalami luka-luka. Selain merupakan peringatan dan ujian Allah Swt., kekalahan dalam Perang Uhud juga disebabkan oleh sikap sebagian sahabat yang tidak disiplin dan tidak mematuhi strategi perang yang telah ditetapkan oleh Rasulullah.

Sebagai manusia, Rasulullah. merasakan duka yang mendalam. Akan tetapi, kekalahan bukan akhir segalanya. Ada harapan dan kesempatan untuk bangkit. Hal demikian karena Allah Swt. akan menyertai perjuangan manusia yang bertakwa dan berbuat yang terbaik (ihsan). Allah Swt. berfir- man di dalam surah An-Nahl [16]: 128.

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِيْنَ هُمْ تُحْسِنُوْنَ

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan yang berbuat kebaikan. (Qs. An-Nahl [16]: 128)

Dengan demikian, ketenangan itu bukanlah sesuatu yang given, terjadi begitu saja, melainkan dengan ikhtiar yaitu bertakwa. Hidup akan tenang jika manusia senantiasa dekat dengan Allah Swt., mematuhi perintah Allah Swt. dan meninggalkan larangan-Nya, mengikuti ajaran Rasulullah dan senantiasa berbuat baik kepada sesama umat manusia.

Allahu 'alam.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 19 Mei 2024
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan