LANGIT7.ID-, Jakarta- - Peluncuran program sastra masuk kurikulum telah digelar. Harapannya adalah mampu mendukung pendidikan karakter para murid sekolah yang didasari dari pengalaman membaca karya sastra.
“Karya sastra juga menjadi potensi sebagai wahana pendidikan karakter, dan dalam membangun karakter tidak hanya fokus pada konten buku akademik saja,” jelas Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo, dalam peluncuran program Sastra Masuk Kurikulum di kanal Youtube Kemdikbud RI, Senin (20/5/20024).
Ia berharap agar para guru dan orangtua dapat memanfaatkan karya-karya sastra dan kurikukum Merdeka.
Baca juga:
Kemdikbudristek Luncurkan Sastra Masuk KurikulumAnindito mengimbau agar guru dan orangtua bisa menggunakan berbagai alat bantu yang sudah disediakan Kemendikbudristek. Mulai dari rekomendasi buku tiap jenjang, panduan pembelajaran sampai modul-modul ajar sastra masuk kurikulum.
“Selamat mengeksplorasi semua perangkat tersebut dan memandu murid dan anak kita semua untuk belajar melalui karya sastra,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya sudah ada 177 buku yang disiapkan untuk dapat dipakai di sekolah. Ke-177 karya sastra ini mulai dari novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi.
"Ini menjadi panduan yang dapat dipilih sekolah, jadi tidak wajib semua buku mau diambil begitu ya.”
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa program sastra masuk kurikulum telah diluncurkan hari ini.
Program ini diminta akan dilaksanakan secara bersinergi antara murid dan guru. Guru diharapkan tidak hanya meminta murid membaca buku melainkan turut serta mendampingi dan memandu murid-muridnya.
(ori)