LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dzikir merupakan jembatan bagi seorang manusia untuk selalu terhubung dengan Sang Pencipta, Allah Ta'ala. Banyak ayat dan hadist yang menjelaskan keutamaan berdzikir pada Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya selalu untuk berdzikir, sepanjang hari terlebih saat pagi maupun saat mengakhiri hari atau petang.
Perintah berdzikir disebutkan dalam Al-Qur'an, di antaranya sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, zikir yang banyak, dan sucikanlah dia pagi dan petang. (QS al-Ahzab: 41-42).
فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ
Artinya: Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi. (QS al-Mu'min: 55).
Dua waktu ini memiliki keistimewaan tersendiri yang dimanfaatkan untuk mengingat kebesaran Sang Pencipta, Allah SWT. Pada dua waktu pula dianjurkan untuk memperbanyak membaca tasbih, beristighfar, tadarus, dan bershalawat untuk Nabi shalallahu alaihi wassallam.
Bacaan Dzikir Pagi
Berikut di antara bacaan dzikir pagi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Ashbahnaa ‘alaa fithrotil islam wa ‘alaa kalimatil ikhlas wa ‘alaa diini nabiyyinaa muhammad shallahu ‘alaihi wasallam wa ‘alaa millati abiinaa ibrohiim haniifam muslimaw wa maa kaana minal musyrikiinArtinya : “Di waktu pagi kami berada di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlas (syahadatain), di atas agama Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم, dan di atas agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (HR Ahmad no 15360, An-Nasai di Al-Kubro no 9743)
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَي النُّشُوْرُ
Allahumma bika ashbahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu wa ilaikannusyuurArtinya : “Ya Allah, dengan Engkaulah kami memasuki waktu pagi, dan dengan Engkaulah kami memasuki waktu sore. Dengan Engkaulah kami hidup dan dengan Engkaulah kami mati. Dan kepada-Mu kami dibangkitkan.”(HR. at-Tirmidzi no.3391)
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ashbahnaa wa ashbahalmulku lillah, walhamdulillah, laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahulmulku walahulhamdu, wahuwa ‘ala kuli syai in qodiir. Robbi asaluka khoiro maa fii hadzaal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’uudzubika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’uudzubika minal kasali wa suu il kibar. Robbi a’uudzubika min ‘adzaabin fiinnaari wa ‘adzaabin filqobrArtinya : “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Ya Rabb ku! Aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan kubur.” (HR Muslim no.2723)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘ala ‘ahdika, wawa’dika mastatho’tu. A’uudzubika min syarri maa shona’tu, abuu u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu u bidzanbi faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa antaArtinya : “Ya Allah! Engkau adalah Rabb ku, tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui memikul dosaku. Karena itu, ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR al-Bukhari no.6306)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى,اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma inni asaluka al’aafiyata fiiddunyaa wal akhiroh, Allahumma innii asalukal’afwa wal’aafiyata fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii, Allahummastur ‘aurootii wa aamin rou’aatii, Allahummahfadznii minbainii yadayya, wamin kholfihii, wa ‘anyamiinii, wa’ansyimaalii, wamin fauqii, wa a’uudzubi’adzhomatika an ughtaala min tahtiiArtinya : “Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, (kehidupan) duniaku, keluargaku dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan berilah ketenteraman dihatiku. Ya Allah! Peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak mendapat bahaya dari bawahku.” (HR. Abu Daud no.5074, Ibnu Majah no.3871)
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma ‘aafinii fii badanii, Allahumma ‘aafinii fii sam’ii, Allahumma ‘aafinii fii bashorii, Laa ilaaha illa anta. Allahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqr, Allahumma innii a’uudzubika min’adzabilqobr, Laa ilaha illa anta“Ya Allah, berilah keselematan pada badanku. Ya Allah, berilah keselamatan pada pendengaranku. Ya Allah berilah keselamatan pada penglihatanku, tiada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (Dibaca 3x).” (HR. Abu Daud no 5090).
Bacaan Dzikir Petang
Dzikir petang dianjurkan untuk dibaca setelah shalat Ashar. Namun ada sebagian pendapat yang membolehkan dibaca setelah Maghrib maupun di malam hari.
Dzikir Petang Dijauhkan dari Keburukan
Rasulullah SAW mengamalkan bacaan dzikir sore
'rodhitubillahi robbaa, wabil islaamidiinaa' sebanyak 3 kali setiap petang. Berikut bacaan lengkap dzikir tersebut:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Rodhitubillahi robbaa, wabil islaamidiinaa, wabi muhammadin shollahu’alaihi wasallam nabiyyaaArtinya: Aku ridho (senang) Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi (yang diutus oleh Allah).
Seorang muslim yang membaca doa dzikir sebanyak tiga kali pada sore hari, Insya Allah langsung dijaga Allah SWT dari keburukan.
Dzikir Petang untuk Perlindungan
"
A'udzu bikalimatillahi taammati min syarri maa khalaq." Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya."
Dzikir Petang agar Diampuni Segala Dosa
Subhanallahi wa Bihamdihi Subhanallahil 'Azhimسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيْمِ
Subhanallahi wa Bihamdihi Subhanallahil 'Azhim Artinya: "Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung".
Dalam sebuah hadist, Nabi SAW bersabda: "Seseorang hamba Allah yang Muslim mengistiqamahkan bacaan zikir setiap pagi dan sore sebanyak tiga kali yang berupa rodhitu billahi robba wa bil islami dina wa bi muhammadin nabiyya (aku rela Allah menjadi tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi Muhammad nabiku) itu pasti akan mendapat keridhaan Allah sampai hari kiamat nanti," (HR Al Nasai).
(ori)