LANGIT7.ID-,Gaza- - Israel kembali menyerang Jalur Gaza, termasuk Rafah, pada Sabtu, sehari setelah Pengadilan Dunia atau Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan mereka untuk menghentikan operasi militer di kota selatan tersebut.
ICJ juga menuntut pembebasan segera semua sandera yang masih ditahan oleh militan Palestina, beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan pasukan telah menemukan tiga jenazah lagi yang disandera dari Gaza utara.
ICJ yang bermarkas di Den Haag, dimana perintahnya mengikat secara hukum namun tidak memiliki mekanisme penegakan langsung, juga memerintahkan Israel untuk tetap membuka penyeberangan Rafah antara Mesir dan Gaza, yang ditutup awal bulan ini pada awal serangannya terhadap kota tersebut.
Namun, setelah keputusan itu diumumkan, Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza pada Sabtu pagi. Sementara itu, bentrokan antara tentara Israel dan sayap bersenjata Hamas terus berlanjut.
Saksi Palestina dan tim AFP melaporkan serangan Israel terjadi di Rafah dan pusat kota Deir al-Balah.
“Kami berharap keputusan pengadilan akan memberikan tekanan pada Israel untuk mengakhiri perang pemusnahan ini, karena tidak ada lagi yang tersisa di sini,” kata Oum Mohammad Al-Ashqa, seorang wanita Palestina dari Kota Gaza yang mengungsi ke Deir al-Balah akibat perang tersebut.
“Tetapi Israel adalah negara yang menganggap dirinya kebal hukum. Oleh karena itu, saya tidak yakin penembakan atau perang akan berhenti kecuali dengan kekerasan,” kata warga bernama Mohammed Saleh.
Sebagai informasi, perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militan juga menyandera 252 orang, 121 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 37 orang yang dikabarkan tewas.
Serangan balasan Israel juga telah menewaskan sedikitnya 35.800 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
(lam)