LANGIT7.ID-, Jakarta- - Tidak ada orangtua yang tak ingin anaknya sukses di kemudian hari. Kesuksesan anak salah satunya dipengaruhi oleh pola asuh orangtua.
Pola asuh pada dasarnya merupakan strategi yang digunakan orangtua saat membesarkan anak. Hal ini mencakup perilaku dan sikap orangtua, serta lingkungan emosional tempat anak-anak diasuh.
Sejauh ini, para peneliti berpendapat bahwa ada kaitan erat antara pola asuh dan karakter anak. Sebagian besar bahkan menyebutkan efek ini dapat terbawa saat dewasa.
Apabila ingin pola asuh Anda menghasilkan generasi yang tangguh, mandiri dan memiliki kemampuan solve problem yang baik, sebaiknya hindari pola asuh ”strawberry parents”.
Baca juga:
Tips Menghindari Anak Usia Dini Kecanduan GadgetApa itu pola asuh strawberry parents? Yakni model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Gaya didikan orangtua strawberry parents ini diyakini akan memicu lahirnya generasi yang disebut “strawberry generation”, yaitu sempurna di luar namun rapuh di bagian dalam.
Guru Besar Prof Rhenald Khasali dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation: Anak-anak Kita Berhak Keluar dari Perangkap yang Bisa Membuat Mereka Rapuh, menyebutkan pentingnya orangtua memilih gaya didikan demi masa depan anak.
Strawberry generation sendiri awal mulanya muncul dari negara Taiwan, yang ditujukan pada sebagian generasi baru yang rapuh dan lunak seperti buah stroberi.
Menurut Rhenald, strawberry generation adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati.
Lebih lanjut Prof Rhenald lewat akun instagramnya mengingatkan, biar saja semua proses berjalan sebagaimana mestinya. Jangan terlalu sering ikut campur dan ambil bagian dalam tiap persoalan yang sedang dihadapi anak. Anak akan belajar menghadapi masalah hidup tanpa terus menerus dibantu orangtuanya, terutama ayah.
“Apa-apa ini sekarang papa I (baca: papa saya). Jadi ini adalah suatu fenomena yang sedang beredar. Pokoknya sekarang papa I terus menerus. Jadi papa I senang sekali membantu menyelesaikan apapun persoalan anaknya,” ungkap pendiri Rumah Perubahan ini.
Bisa saja, tambahnya, ketika anak sedang mendapat masalah saat itu Tuhan sedang memberi ujian pada mereka. Justru ujian-ujian kecil ada untuk menjadikan anak Anda hebat.
“Sebagai contoh kalau suatu pohon ditaruh di bawah terik matahari maka pohon tersebut akan tumbuh kuat dan tinggi sekali. Hanya pohon jati seperti itu yang bisa menghadapi alam yang berat dan bisa menjadi tinggi.”
Apabila orangtua tidak ingin anak mereka kelak menjadi strawberry generation, maka hindari pola asuh strawberry parents. Sebab, di balik strawberry generation ada strawberry parents.
Orangtua sebaiknya memberikan ruang pada anak-anak agar mereka bisa menjadi pribadi yang tangguh. Kalau ada persoalan kecil jangan terburu-buru ambil alih. Ini adalah soal etos keluarga bukan masalah generasi semata.
(ori)