LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sebagai umat Muslim, kita menyadari bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memerintahkan kita untuk saling membantu dalam kebaikan. Salah satu bentuk bantuan ini adalah bersedekah kepada kaum dhuafa, yaitu mereka yang umumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi secara mandiri.
Perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi merupakan bagian dari ketentuan Allah atau sunnatullah. Apa yang telah ditetapkan-Nya pasti akan terjadi, meskipun manusia berusaha sekuat tenaga untuk menjadi sejahtera dan mandiri secara finansial.
Rezeki memiliki makna yang luas, namun dalam konteks ini, kita akan fokus pada kemampuan ekonomi. Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 30 menyatakan, "Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.”
Ada berbagai cara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, seperti zakat, infaq, dan shodaqoh. Bentuknya beragam, mulai dari uang tunai hingga kebutuhan sandang, papan, dan pangan. Artikel ini berfokus pada sektor pangan, khususnya beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Beras ini bisa diperoleh melalui ATM Beras.
ATM Beras adalah singkatan dari Anjungan Terima Mandiri Beras. Bentuknya mirip dengan mesinATM perbankan pada umumnya, namun yang dikeluarkan adalah beras, bukan uang tunai.
Apa yang dimaksud dengan ATM Beras? ATM adalah singkatan dari Anjungan Terima Mandiri, bentuknya seperti mesin ATM milik perbank-kan yang sudah lazim dikenal secara umum. Namun keluaran dari mesin ini adalah beras, bukan uang tunai.
![ATM Beras, Peran Teknologi dalam Amal Sedekah]()
Lantas fungsi ATM Beras seperti apa? Pertama, alat yang efektif untuk mendistribusikan beras, melalui penempatan di masjid-masjid atau kantor-kantor kelurahan kecamatan polsek atau koramil.
Kedua, Memperpendek rantai distribusi dimana kaumdhuafa bisa langsung mengambil beras yang terjadwal tanpa harus mengantri. Ketiga, Sistem yang baik untuk kaum dhuafa, karena kaum dhuafa terdata dengan jelas dan diberikan kartu ATM untuk mengambil beras.
Terakhir, sebagai sarana mengajak peran aktif masyarakat dalam bershadaqah, khususnya yang bershadaqah dalam bentuk beras.
ATM Beras merupakan hasil temuan, inovasi alumnus ITB jurusan Teknik Elektro tahun 1980. Idenya cukup brilian yaitu menemukan solusi untuk distribusi beras yang terdata dengan baik, tanpa resiko berebut dalam antrian, menempatkan alat distribusi yang aman dan nyaman.
Sudah barang tentu alat ini ditemukan dengan sejumlah riset yang komprehensif. Mulai dari konsep distribusi yang ter-digitalisasi, algoritma yang tepat, rancang bangun perangkat keras dan lunak. Setelah itu dibuat micro-chip sesuai dengan tujuan-tujuan yang disebutkan di atas.
Setelah secara ide, konsep dan desain awal terbentuk, lalu dibuatlah proto-type mesin ATM Beras dengan serangkaian uji coba. Uji coba tidak hanya fungsi-fungsi utama sebagai mesin tunggal (stand-alone) tetapi juga mesin dalam jaringan. Untuk diketahui bahwa mesin ATM Beras ini dapat dioperasikan secara jaringan (network).
![ATM Beras, Peran Teknologi dalam Amal Sedekah]()
Sebagai informasi, sudah cukup banyak ATM Beras ini terpasang di masjid-masjid di seluruh Indonesia. Bukan saja di masjid-masjid tapi juga di berbagai tempat sarana umum dan kantor.
Sejauh ini ada 2 lokasi pabrik ATMB yang cukup besar yaitu 2 pabrik di Bandung dan 1 pabrik di Karawang.
Pabrik-pabrik tersebut cukup untuk saat cukup untuk memenuhi kebutuhan permintaan ATMB di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya para donator, ummat muslimdan Muslimah yang berkecukupan dan ingin berbagi dengan kaum dhuafa, maka kedepan mesin ATMB ini akan semakin berkembang, insya Allah.
(lam)