LANGIT7.ID-, Jakarta- - Bath adalah salah satu kota di Inggris, United Kingdom. Sebuah kota yang elegan, penuh dengan warisan tradisional, budaya kontemporer, ruang hijau, dan tentunya begitu cantik. Bisa dibilang Bath patut jadi destinasi wajib saat Anda liburan ke Inggris.
Namanya cukup unik bukan, Bath? Kalau diartikan dalam bahasa Indonesia berarti “mandi”. Mengulik sejarah kota Bath, sebelumnya kota ini bernama Aquae Sulis yang berarti perairan Sulis (dalam bahasa Latin). Sulis merupakan nama dewi di jaman Romawi yaitu Sulis Minerva.
![Menyusuri Roman Baths, Situs Pemandian Bersejarah di Kota Bath Inggris]()
Di Bath terdapat berbagai situs bersejarah seperti The Roman Baths, Bath Abbey, Pulteney Bridge, The Circus, Bath’s Old Orchard Street Theatre, Bath Skuline dan masih banyak lagi.
Baca juga:
Tarik Minat Wisatawan Muslim, Hong Kong Bakal Perbanyak Pilihanan Makanan HalalNamun pada kesempatan kali ini Langit7 akan mengulas hanya situs Roman Baths, situs yang paling terkenal ketika bicara soal Bath. Tak kalah penting, karena situs tersebutlah kota ini berganti nama.
Roman Baths termasuk dalam deretan situs bersejarah terbaik di kawasan Eropa Utara. Situs ini dibangun antara tahun 60 dan 70 Masehi pada beberapa dekade pertama pemerintahan Romawi Inggris.
Roman Baths merupakan kompleks ruangan yang dirancang untuk pemandian umum dengan air panas, relaksasi, dan aktivitas sosial yang dikembangkan dengan tingkat kecanggihan tinggi oleh orang Romawi kuno.
![Menyusuri Roman Baths, Situs Pemandian Bersejarah di Kota Bath Inggris]()
Meskipun kala itu pemandian umum telah ada di istana-istana Mesir awal, namun tetap saja Roman Baths menjadi salah satu yang banyak dikunjungi orang dari berbagai penjuru. Banyak orang sakit yang mengunjungi pemandian tersebut, sebab mereka yakin akan sembuh jika berenang di perairan Sulis Minerva.
Bagi mereka pemandian Romawi seperti pusat rekreasi. Berupa bangunan besar dengan kolam renang, ruang ganti, dan toilet. Juga memiliki kamar panas dan dingin yang lebih mirip pemandian Turki modern.
Selain itu, Roman Baths dijadikan tempat pemujaan dewi Sulis Minerva dan tempat pengorbanan (sacrifice). Terdapat tiga sumber air panas di sana. Mata air dengan volume air panas paling banyak ini dikhususkan untuk dewi Sulis Minerva. Dia disembah di sini bahkan sebelum orang Romawi tiba. Kemudian banyak orang melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi mata air, berdoa padanya dan meminta bantuan.
Mata Air ada di tengah-tengah Roman Bath. Di sinilah air memancar dari dalam tanah sebagai sumber air panas alami. Diketahui suhunya 46° celcius dan air mengandung kandungan mineral yang berbeda-beda. Bahkan disebutkan kandungan mineral di sini jauh lebih banyak daripada air mineral kemasan yang kita konsumsi.
Jaman dahulu orang-orang datang mengunjungi Roman Baths untuk berdoa kepada dewi Sulis Minerva. Mereka melempar hadiah seperti perhiasan dan uang di salah area satu mata air. Hal itu dipercaya akan menjaga mereka dan keluarga mereka.
Tidak heran banyak hal yang ditemukan di sana seperti bros, gelang, kendi, dan lebih dari 12.000 koin! Semuanya dilemparkan oleh orang Romawi sebagai hadiah untuk Sulis Minerva.
Di area Roman Baths juga terdapat kuil, pemandian air panas dan spa untuk relaksasi, bahkan ada semacam sport centre. Di dalam kuil tersebut terdapat patung besar Sulis Minerva namun tidak sembarang orang boleh masuk melihat langsung patung tersebut. Hanya pendeta yang bisa masuk kuil. Patung itu terbuat dari perunggu dan dilapisi daun emas.
Begitu terkenalnya Roman Baths kemudian menjadikan kota yang semula bernama Aquae Sulis diubah menjadi Bath, hingga kini.
Masuk ke dalam Roman Baths serasa menyusuri kembali masa-masa bersejarah. Tiap pengunjung dibekali alat menyerupai telepon genggam, tinggal tekan no yang tertera di papan yang ada di setiap section, lalu kita bisa mendengarkan penjelasan lengkapnya.
Alat ini dibagi menjadi 2 mode, untuk pengunjung dewasa dan anak-anak. Kategori anak-anak tentunya penjelasan dibuat seringkas mungkin agar mudah dimengerti.
Di dalam situs tersebut pengunjung disuguhi tampilan asli bangunan yang sangat minim renovasi. Sengaja tidak banyak renovasi demi menjaga keaslian nilai sejarahnya.
Bahkan ada air terjun panas yang tetap mengalir deras di dalam situs tersebut, airnya tampak begitu jernih. Namun berbeda dengan Great Bath, sebuah kolam renang besar yang berada di tengah-tengah kompleks, airnya berwarna hijau dan seperti kotor.
Hal itu disebabkan tumbuhan bernama alga yang terus tumbuh di dalam kolam membuat air berubah warna menjadi hijau keruh. Pada zaman Romawi, terdapat atap di atas kolam yang berfungsi menghalangi cahaya masuk sehingga menghentikan pertumbuhan alga
.
Jadi, sudah siap menyusuri Roman Baths pada liburan mendatang?
(ori)