LANGIT7.ID, Jakarta - Kajian ilmu kesehatan mendapatkan bukti bahwa berpuasa bisa memberikan suatu proses pembersihan efek dari berbagai racun yang antiaging. Secara normal, tubuh manusia akan mengalami penuaan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas tubuh atau sel, khususnya untuk melakukan reparasi atau perbaikan.
Ibaratnya mobil, semahal apapun harganya, kalau sudah lama, diservis seperti apa pun pasti akan tetap jadi tua. Begitulah tubuh manusia. Namun, dalam tubuh manusia prosesnya tidak sesederhana itu.
Baca Juga: Makna Iman dan Ihtisaban dalam Ibadah ShaumKeterlibatan hormon dalam proses tumbuh kembang ini menjadi suatu indikator yang jelas sekali dan dapat kita lihat sebagai penanda dalam tubuh manusia. Salah satu contohnya adalah hormon IGF-1. Hormon ini membantu proses tumbuh kembang. Akan tetapi, ketika dewasa, hormon ini justru menyebabkan penuaan. Terbayang tidak, ketika hormon itu kita hambat, kita tidak akan cepat menua meskipun kalau sudah waktunya mati, ya pasti mati.
Inilah yang kemudian diteliti oleh para ahli. Ternyata, IGF—1 Ini bisa dihambat ketika sudah dewasa dengan menghentikan atau mengurangi laju metabolisme melalui puasa. Jadi, dengan berpuasa, umur sel seseorang tidak akan cepat tua dibandingkan dengan yang tidak berpuasa.
Dalam sebuah artikel, ternyata sains modern menemukan fakta bahwa berpuasa 12 kali dalam seminggu mampu mengaktifkan gen antipenuaan. Mereka menyebutnya puasa 2: 5, yaitu 2 hari berpuasa dalam seminggu, 5 hari tidak berpuasa. Dalam Islam, dianjurkan berpuasa Senin dan Kamis. Ternyata, puasa seperti ini mampu menurunkan risiko penyakit-penyakit degeneratif.
Hiromi Shinya, seorang dokter dari Jepang yang saat ini tinggal di Amerika, menyebutkan dalam bukunya bahwa lapar itu sehat. Dia memberikan simpulkan bahwa orang-orang yang sering menahan lapar atau puasa adalah orang-orang sehat karena mereka menahan laju metabolisme tubuh mereka.
Baca Juga: Keutamaan Puasa, Ternyata Dapat Hilangkan Racun Dalam TubuhSaya teringat akan kisah orang-orang saleh zaman dahulu. Mereka tidak berlebih-lebihan dalam makanan. Berlebih-lebihan dalam makanan akan membuat malas beribadah. Jadi, jika saat ini ada yang bermalas-malasan dalam beribadah, kurangilah makan.
Secara fisiologis, ketika berpuasa, tubuh diistirahatkan, tidak ada aktivitas metabolisme. Secara otomatis, tubuh mencari kerusakan dan sel bermasalah. Dengan berpuasa, terjadi pembakaran lemak dalam tubuh manusia.
Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya antibodi dan menurunnya kadar lemak dalam darah, melindungi dari berbagai penyakit dan bahaya obesitas, dan mengurangi naiknya natrium dalam darah yang akan berakibat pada meningkatnya risiko darah tinggi.
Sumber:
Buku 'Jurus Sehat Rasulullah', karya dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga:
Selain Menyehatkan, Puasa Bikin Wanita Makin Cantik
Sejarah dan Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Lakukan Besok serta Lusa(asf)