LANGIT7.ID-, Surabaya- - Pengamat ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair), Dr. Imron Mawardi mengingatkan Muhammadiyah untuk mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari penarikan dana Rp13 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Menurut Imron, penarikan belasan triliun ini bukan menjadi masalah. Namun yang harus diingat adalah dampak janga panjang.
"Cerai ini bisa menimbulkan dampak dengan pengusaha Muhammadiyah dan penempatan dana-dana warga Muhammadiyah," terang Imron kepada
Langit7.id, Rabu (5/6/2024).
Baca juga:
Muhammadiyah Tarik Dana Rp13 Triliun dari BSI, Pengamat Menduga Ada Sesuatu"Ini yang harus diantisipasi," tandasnya. Sedangkan masalah penarikan dana tersebut sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu menjadi isu, namun baru kali ini akhirnya terkonfirmasi.
Sebelumnya, Imron menduga ada sesuatu di balik penarikan dana Rp13 triliun ini. "Kita tidak mau menduga-duga ya. Tetapi melihat jumlah dana yang ditarik mencapai Rp13 triliun, patut diduga ada sesuatu. Pasti ada sesuatu," ujar Imron.
Imron menambahkan, ketidakpuasan nasabah dalam hal ini Muhammadiyah bisa juga menjadi penyebab penarikan dana ini. Seperti diketahui, lanjutnya, BSI pernah mendapat serangan siber pada Mei 2023 lalu. Tentu ini juga bisa menjadi ancaman atau risiko bagi nasabah.
Baca juga:
Muhammadiyah Cerai dengan BSI, Dana Bekisar 13 Triliun DitarikDosen Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini menerangkan, jika melihat aset BSI pada 2023 mencapai sekitar Rp360 triliun, maka Rp13 triliun dana Muhammadiyah ini setara dengan 4 persen lebih. "Cukup signifikan bagi BSI itu sendiri," ujarnya.
PP Muhamadiyah secara resmi mengumumkan penarikan dana persyarikatan yang disimpan di BSI. Langkah ini diambil sebagai upaya konsolidasi PP Muhammadiyah.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr.Abdul Mu’ti MA.PhD yang dikonfirmasi langit7.id membenarkan.”Iya benar,” ujarnya Prof Mu’ti singkat.
(ori)