Berkumpul dengan sesama warga Indonesia yang sedang berada di negri orang terasa begitu istimewa. Ditambah dengan belajar Al Quran bersama, mengkaji ilmu Islam dan bonusnya bisa menikmati menu-menu Indonesia yang ngangenin. Semua ada di PeDLN.
Apa itu PeDLN? PeDLN merupakan singkatan dari Pengajian Derbyshire, Leicestershire, Nottinghamshire yang ada di Inggris, United Kingdom.
Organisasi ini beranggotakan para pelajar Indonesia dari berbagai jenjang mulai dari program studi S1 hingga S3, diaspora, dan juga permanent residence keturunan Indonesia yang ada di Nottingham dan sekitarnya.
PeDLN terbentuk sejak Desember tahun 2000 dengan nama awal PeLN yaitu Pengajian Loughborough dan Nottingham. Tujuan awal sebagai tempat untuk belajar bersama tentang Islam, saling mengisi, berbagi dan bertukar ilmu, serta sebagai wadah silaturahmi warga Muslim Indonesia di dua kota tersebut.
Sebab bukan hal mudah berada jauh dari Tanah Air, keluarga dan teman-teman akrab di Indonesia. Belum lagi perbedaan budaya, kebiasaan serta banyak hal lainnya yang sudah tertanam dan biasa dilakukan sebelum pindah dan menetap di Inggris.
Salah satu pasangan penggagas PeDLN, Betty Navitasari beserta sang suami, Iswandaru Widyatmoko mengungkap secara singkat tentang bagaimana komunitas ini terbentuk.
“Awalnya keluarga-keluarga muslim dari Indonesia yang tinggal di Loughborough dan Nottingham prihatin karena tidak ada komunitas pengajian untuk anak-anaknya. Kemudian meminta saya dan suami untuk membuka pelajaran agama terutama untuk anak-anak terlebih dahulu,” jelas Betty pada Langit7.
Namun kemudian, lanjutnya, muncul lagi ide. Untuk orangtua yang mengantar anak-anaknya belajar mengaji diajak turut serta melakukan kegiatan pengajian. “Sehingga akhirnya disamping pengajian anak-anak, kita lanjutkan waktunya untuk pengajian orangtuanya pula”.
Kala itu semua kegiatan dilakukan dalam satu waktu yaitu tiap dua minggu sekali; pengajian anak, kemudian pengajian khusus ibu-ibu dan terakhir pengajian bapak-bapak. Untuk anak-anak sendiri belajar membaca huruf Arab atau belajar Iqra serta story telling kisah-kisah Islami.
Seiring berjalannya waktu, pelajar maupun warga Islam Indonesia yang datang ke Nottingham dan kota sekitarnya seperti di Derby dan Leichester pun bertambah. Mereka yang berada di dua kota itupun turut serta bergabung sehingga PeLN berubah nama menjadi Pengajian Derbyshire Leicestershire Nottinghamshire (PeDLN) hingga saat.
Kegiatan Rutin dan Khusus di PeDLNSaat ini tercatat anggota aktif PeDLN mencapai 50 kepala keluarga, yang terdiri dari pelajar dari berbagai jenjang, diaspora maupun warga permanen di Nottingham dan sekitarnya.
“Untuk peserta dan anggota aktif saat ini kurang lebih sekira 50 kepala keluarga atau total kisaran 200 orang,” ujar Aulia Rahim dan Rachmi, pasangan suami istri selaku Ketua PeDLN 2023-2024 kepada Langit7 di kesempatan terpisah.
Rachmi menambahkan, terdapat kegiatan rutin maupun khusus yang sudah maupun akan digelar. Kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan diantaranya adalah kajian rutin ikhwan (bulanan), kajian rutin akhwat (bulanan), kajian rutin gabungan (triwulanan) dengan mengundang ustadz, baik yang ada di wilayah United Kingdom maupun yang ada di Indonesia, serta Taman Pendidikan Al Quran untuk anak-anak.
“Sedangkan untuk kegiatan khusus yang sudah dilaksanakan antara lain Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H dan perayaan hari kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia. Keduanya berkolaborasi dengan PPI Nottingham dan Indosoc Nottingham,” tutur ibu dua anak ini.
Kedepannya masih ada beberapa kegiatan khusus yang direncanakan akan dilaksanakan yakni Halal bihalal Idul Adha 1445 H, dan seminar literasi finansial.
Lebih lanjut Rachmi menjelaskan bahwa PeDLN sebagai ajang bersosialisasi antara sesama warga Indonesia. Secara pribadi, ia dan keluarga menganggap bahwa PeDLN adalah “rumah” warga Indonesia yang berada di sana dan bukan hanya sekadar komunitas pengajian biasa.
Uniknya meski bertajuk pengajian namun hampir semua kegiatan PeDLN yang berlangsung seringkali inklusif yakni senantiasa merangkul seluruh warga Indonesia, tak terkecuali yang non-Islam.
Tak kalah menarik, tiap kegiatan PeDLN selalu tersaji beragam menu masakan Indonesia yang dimasak oleh kebanyakan ibu-ibu anggota komunitas ini secara sukarela. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri untuk membuat orang-orang hadir ke acara PeDLN
(ori)