Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 05 November 2024
home community detail berita

Syiar dan Aksi Peduli Kebersihan Lewat Gerakan Mukena Bersih

lusi mahgriefie Rabu, 12 Juni 2024 - 14:23 WIB
Syiar dan Aksi Peduli Kebersihan Lewat Gerakan Mukena Bersih
Gerakan Mukena Bersih (GMB), komunitas muslimah yang memastikan tersedianya mukena bersih di tempat ibadah umum, musala dan masjid.Foto/Dok GMB
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Mukena kerap digunakan muslimah untuk menutup aurat ketika menjalankan shalat. Tentunya, mukena yang dipakai harus bersih, bebas dari najis. Lebih baiknya wangi.

Namun bagaimana jika mukena yang digunakan kotor dan bau, tentu akan mengurangi kekhusyukan shalat bukan?

Mukena yang bersih diyakini bisa membantu seorang muslimah khusyuk dalam menjalankan shalat. Namun pada kenyataannya, ada beberapa tempat ibadah umum yang tidak menyediakan sarana yang baik seperti mukena kotor dan bau.

Syiar dan Aksi Peduli Kebersihan Lewat Gerakan Mukena Bersih

Pengalaman tidak menyenangkan ini yang lantas membuat hati Gita Saraswati tergerak untuk melakukan sebuah aksi nyata. Hingga akhirnya lahir Gerakan Mukena Bersih (GMB).

Baca juga:Pengajian Warga Indonesia di Inggris: Silaturahmi, Belajar dan Kuliner

“Sebelum shalat tentunya saya lebih dahulu sudah memilih mukena yang paling bersih di situ. Setelah saya selesai shalat dan berdoa lalu mengucap amin sambil membasuh muka, saat itu saya temukan kotoran di mukena yang saya pakai,” ungkap Gita saat ditemui Selasa (11/6/2024).

Kesal dan kecewa dirasakan Gita. “Shalat itu waktunya kita menghadap Allah, sebegitu rahmat yang diberikan, kita bisa datang anytime, anyhow untuk shalat. Tapi ketika mengindahkan ajaran Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman, berarti praktik dalam kehidupan sehari-hari belum optimal.”

Dari pengalaman tersebut muncul gagasan GMB oleh Gita bersama lima teman lainnya yang juga pengurus GMB yakni Diana Herutami, Dewi H. Gondokoesoemo, Indrawati DP, Niken Pongky, dan Siska Utami.

Secara resmi GMB lahir pada 27 Desember 2007, bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1429 Hijriyah.
GMB merupakan program pembelajaran nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari, dengan memastikan tersedianya mukena bersih di tempat ibadah umum (mushola dan masjid).

Melalui GMB, Gita dan pengurus lainnya ingin mengumandangkan bahwa Islam itu penuh kasih sayang, bersih, dan membawa kebaikan serta manfaat bagi semua umat mulai dari hal terkecil. Salah satunya dengan menciptakan mukena bersih.

Dengan tekad pribadi, Gita pun mengawali aksinya dengan membawa pulang mukena yang ada di tiga tempat umum di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di rumah, mukena-mukena tersebut dicuci sendiri lalu keesokan harinya dikembalikan ke tempat asal. Hal ini berjalan cukup lama namun Gita merasa ada yang salah dengan tindakannya tersebut.

“Dari situ saya berpikir, sepertinya nggak kayak gini deh. Selain nggak efektif, juga tidak menyelesaikan semua masalah dan manfaatnya juga kurang terasa,” ujar Gita.

Mantan konsultan pendidikan ini memiliki keyakinan jika ingin menyelesaikan semua masalah ya harus mengajak banyak orang, bersama-sama dalam melakukan kebaikan agar manfaatnya lebih terasa besar.

“Masalah umat ya harus diselesaikan oleh umat. Harus ada program yang diciptakan oleh sebuah komunitas. Kalau bersama kita bisa saling mengingatkan dan menyemangati.”

Syiar dan Aksi Peduli Kebersihan Lewat Gerakan Mukena Bersih

2 Kegiatan Utama GMB

Ada dua kegiatan utama di GMB yaitu pengadaan mukena yang diupayakan dengan berbagai kegiatan penggalangan dana (donatur), dan pemeliharaan mukena oleh para Relawan Pemelihara.

Relawan Pemelihara adalah seseorang yang berpartisipasi mendukung kegiatan ini dengan memberikan komitmen memelihara mukena yang diamanahkan kepadanya bagi tempat umum di lingkungan terdekatnya (rumah, tempat kerja, kampus, sekolah, pusat perbelanjaan) dengan tukar cuci secara berkala.

Satu relawan hanya diizinkan meng-handle satu tempat saja. “GMB berusaha mengajarkan pengaplikasian ajaran Islam yaitu mencegah riya dan mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Jika ingin tempat lain disentuh juga maka harus mengajak orang lain. Ini seperti MLM, semua relawan adalah agen of change,” jelas Gita.

Adapun syarat menjadi Relawan Pemelihara adalah semata-mata karena Allah Swt, berniat bersedia menerima amanah memelihara mukena GMB dengan tukar-cuci secara berkala; mengetahui di mana mukena GMB akan diletakkan dan dipelihara; menyertakan fotocopy KTP; melakukan akad amanah, baik langsung maupun tidak langsung.

Sedangkan bagi yang punya rezeki lebih dan ingin mendonasikannya, bisa menjadi donatur tetap maupun lepas. Tak mesti dengan nominal besar, biar kecil asal rutin lebih diharapkan.

“Bukan hanya uang yang dicari, lebih baik infaq sedikit tapi terus menerus karena GMB butuh dukungan moril juga. Rasa memiliki ini yang lebih penting. Nominal bukan terpenting di sini, yang penting kebersamaan dan rasa memiliki.”

Hingga ini GMB telah merambah 93 kota di Indonesia serta memiliki sekira 1.500 relawan pemelihara.

Bagi Anda yang ingin bergabung menjadi relawan atau ingin informasi lebih lanjut bisa menghubungi sekretariat GMB melalui e-mail: mukenabersih@yahoo.co.id atau telp: (021) 7180985 ataupun nomor handphone dan whatsapp: 081585531003

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 05 November 2024
Imsak
03:57
Shubuh
04:07
Dhuhur
11:40
Ashar
14:57
Maghrib
17:50
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan