Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 16 Januari 2025
home global news detail berita

13 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel di Tengah Jeda Idul Adha

nabil Rabu, 19 Juni 2024 - 06:14 WIB
13 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel di Tengah Jeda Idul Adha
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Serangan Israel pada Selasa menewaskan setidaknya 13 orang di Gaza tengah. Hal ini disampaikan oleh badan pertahanan sipil Palestina. Meskipun begitu, pertempuran sudah mulai mereda saat umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha.

Israel sebelumnya mengumumkan akan memberikan "jeda" aktivitas militer harian. Ini untuk memfasilitasi aliran bantuan yang bertepatan dengan hari raya Islam. Langkah ini membawa ketenangan relatif di sebagian wilayah Jalur Gaza yang dikepung setelah lebih dari delapan bulan perang.

Saksi mata melaporkan terjadi tembakan dan hujan artileri di dekat kamp pengungsi al-Nuseirat, Gaza tengah. Badan pertahanan sipil mengatakan setidaknya 13 orang tewas dalam dua serangan terpisah. Serangan menghantam rumah keluarga dan gedung komersial.

Rumah sakit Al-Awda di Gaza tengah menerima jenazah enam orang dan 15 orang terluka. Mereka menjadi korban serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza Tengah dan Selatan.

Saksi mata dan media pemerintah Hamas melaporkan beberapa serangan dan pertempuran juga terjadi di Gaza utara dan tengah.

Dalam pernyataan, tentara Israel mengatakan operasi mereka berlanjut pada Selasa di Gaza tengah dan selatan. Operasi juga dilakukan di Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

Kritik yang Meningkat
Di tengah kritik yang meningkat atas penanganannya terhadap krisis sandera, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundang keluarga sandera yang terbunuh ke rumahnya, beberapa keluarga memberitahu AFP pada Selasa.

Namun, seorang kerabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan dia akan menolak undangan tersebut, dengan berkata, "Dia terlambat sedikit untuk mengundang kami.”

Di Yerusalem pada Senin, ribuan warga Israel berunjuk rasa menentang pemerintah Netanyahu atas kegagalannya dalam menegosiasikan pembebasan puluhan sandera yang ditahan di wilayah Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung parlemen dan di dekat kediaman Netanyahu, menuntut pemilu awal dan menyerukan "Semua! Sekarang!," mengacu pada pembebasan para sandera.

"Kami perlu memaksa negara ini berhenti beroperasi agar pemerintah jatuh," kata Yaacov Godo, yang anaknya Tom tewas selama serangan Hamas, pada awal apa yang aktivis gambarkan sebagai aksi anti-pemerintah selama seminggu di seluruh negeri.

Perang seharusnya berhenti "sejak lama," dan pengembalian para sandera akan "mengakhiri kisah ini," kata Godo.

Media Israel mengatakan unjuk rasa lain direncanakan di depan gedung parlemen pada Selasa malam.

Upaya mediasi AS, Qatar, dan Mesir untuk gencatan senjata telah mandek selama berbulan-bulan.

Kematian dan Penderitaan
Di Rafah, tempat militer Israel mengatakan akan menghentikan pertempuran di sepanjang rute utama di bagian timur kota, saksi mata melihat kendaraan militer Israel dan melaporkan hujan artileri di wilayah lain.

Serangan tanpa preseden oleh militan Palestina pada 7 Oktober terhadap Israel selatan yang memicu perang itu mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel.

Para militan juga menawan 251 sandera. Dari jumlah ini, 116 masih berada di Gaza, meskipun tentara mengatakan 41 orang telah tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan setidaknya 37.372 orang di Gaza, juga sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Kepala HAM PBB Volker Turk memberi tahu Dewan HAM PBB di Jenewa bahwa dia "terguncang oleh pengabaian terhadap hak asasi manusia internasional" dan "kematian serta penderitaan yang tak termaafkan."
PBB telah mengatakan akses bantuan ke Gaza sangat terhambat oleh faktor-faktor seperti ketidakamanan, penutupan titik penyeberangan ke wilayah tersebut, dan penundaan prosedur oleh Israel.

Sejak dimulainya operasi militer Israel di sekitar Rafah pada awal Mei, ketika penyeberangan vital itu direbut dan ditutup, "pengiriman bantuan dan akses kemanusiaan memburuk lagi," kata Turk.

Deeskalasi 'Mendesak'
Hamas menuntut pembukaan kembali penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang menuduh Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat "melakukan kejahatan dengan mencegah masuknya bantuan dan makanan sebagai alat tekanan politik.”

Ali Hassan, warga Palestina yang mengungsi di tenda di Deir al-Balah, Gaza tengah, mengatakan kepada AFP "Idul Adha tahun ini tidak seperti liburan sebelumnya.”

"Tidak ada daging atau hewan kurban, kita bahkan tidak punya pakaian untuk anak-anak," katanya.

Perang telah membuat ketegangan meningkat di seluruh kawasan, dengan bentrokan perbatasan antara pasukan Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, sekutu Hamas.

Dalam pesan untuk Idul Adha, Presiden AS Joe Biden telah menyerukan implementasi rencana gencatan senjata yang disampaikannya bulan lalu, dengan mengatakan itu adalah "cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan."
Utusan AS Amos Hochstein mengatakan rencana itu pada akhirnya akan menyebabkan "berakhirnya konflik di Gaza."
Usulan Biden akan membawa jeda enam minggu awal untuk pertempuran dan Hamas akan membebaskan sandera sebagai ganti pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Seorang negosiator Israel memberi tahu AFP bahwa puluhan sandera "masih hidup dengan pasti," dan menegaskan Israel tidak bisa berkomitmen untuk mengakhiri perang sampai semua sandera dibebaskan.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 16 Januari 2025
Imsak
04:18
Shubuh
04:28
Dhuhur
12:06
Ashar
15:30
Maghrib
18:19
Isya
19:33
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan