LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan silaturahmi Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, pada Rabu (26/6) di kantor pusat salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Pertemuan ini membahas berbagai isu penting, termasuk hubungan bilateral, moderasi Islam di Indonesia, dan situasi di Timur Tengah.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027, menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah untuk memperkuat kerjasama antara Jepang dan Indonesia, khususnya dengan Muhammadiyah.
"Silaturahmi ini sebagai wujud untuk meningkatkan hubungan kerjasama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, khususnya dengan Muhammadiyah yang mana telah terjalin sangat baik selama ini." ujar Haedar dalam postingan instagram nya @haedarnashirofficial, Rabu (26/6/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Yasushi menyampaikan keprihatinan Pemerintah Jepang terhadap situasi di Palestina dan Timur Tengah. Ia juga meminta pandangan Muhammadiyah mengenai perkembangan Islam di dunia dan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Haedar Nashir menegaskan bahwa Islam di Indonesia pada dasarnya adalah Islam yang moderat. "Muhammadiyah terus berupaya meningkatkan moderasi beragama, fokus pada hal-hal substantif dalam menampilkan keberagamaan yang konstruktif," jelasnya.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam di Indonesia, Haedar mengundang Dubes Yasushi untuk mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah di berbagai daerah, terutama di Indonesia Timur.
"Kami ingin Anda melihat langsung bagaimana Muhammadiyah menjadi role model dalam moderasi beragama dan membangun masyarakat dalam kemajemukan," tambah Haedar.
Kunjungan ini menunjukkan peran penting Muhammadiyah sebagai mitra dialog internasional dalam isu-isu keagamaan dan sosial. Dengan jaringan pendidikan dan kesehatan yang luas, Muhammadiyah terus berkontribusi dalam pembangunan nasional dan pemahaman lintas budaya.
Pertemuan antara Dubes Jepang dan Pimpinan Muhammadiyah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara, sekaligus membuka peluang kerjasama baru dalam bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan.
(lam)