Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 22 April 2025
home global news detail berita

Akibat Badai Beryl, Ribuan Orang di Pulau Union Kehilangan Rumah

lusi mahgriefie Rabu, 03 Juli 2024 - 14:00 WIB
Akibat Badai Beryl, Ribuan Orang di Pulau Union Kehilangan Rumah
Badai Berryl yang terjadi Senin lalu meruntuhkan hampir semua rumah di Pulau Union, Britania Raya. Foto: bbc.com
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Badai Beryl yang terjadi di Pulau Union, bagian dari St Vincent dan Grenadines, Britania Raya Senin lalu menyebabkan hampir setiap bangunan di pulau itu rata dengan tanah. Lainnya mengalami rusak parah. Akibatnya ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Badai Beryl ini termasuk sebagai badai kategori empat, dengan kecepatan angin berkelanjutan 150mph (240km/jam). Menurut Katrina Coy, direktur Aliansi Lingkungan Pulau Union bahwa Pulau Union berada dalam kondisi yang buruk setelah diserang badai Beryl. “Secara harfiah, hampir seluruh pulau kehilangan tempat tinggal,” kata Coy melalui pesan video, dilansir dari bbc.com, Rabu (3/7/2024).

“Hampir tidak ada bangunan yang masih berdiri. Rumah-rumah rata dengan tanah, jalan-jalan ditutup, tiang-tiang listrik tumbang,” lanjutnya.

Akibat Badai Beryl, Ribuan Orang di Pulau Union Kehilangan Rumah

Kini tercatat ribuan orang masih hidup tanpa aliran listrik dan banyak yang berada di tempat penampungan sementara di St Vincent dan Grenadines, Grenada dan St Lucia. Meskipun terjadi kekacauan dan tunawisma di setiap inci pulau, seorang nelayan setempat Sebastian Sailly mengatakan, dia bersyukur keadaan tidak menjadi lebih buruk

“Semuanya hilang. Saya tidak punya tempat tinggal saat ini,” katanya. Ia menambahkan prioritas utama masyarakat adalah tempat berlindung. Masyarakat berusaha mengumpulkan kayu dan terpal plastik untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi keluarga mereka. “Dan tentu saja, mencari air dan makanan akan menjadi sulit,” lanjutnya.

Baca juga:Seratus Orang Lebih Tewas dalam Acara Keagamaan di India

Fenomena alam berupa badai bukan hal langka di pulau ini. Namun badai Beryl yang terjadi Senin lalu menjadi hal yang luar biasa. Badai dengan skala besar itu berdampak sangat besar bagi penduduk di sana.

Sailly mengatakan, dirinya telah menjadi penduduk Union sejak tahun 1985 dan ia pernah mengalami Badai Ivan pada tahun 2004. Namun Badai Beryl, katanya, berada pada level lain.

“Sepertinya ada angin puting beliung yang lewat di sini. Sembilan puluh persen pulau ini telah terhapus,” jelas Sailly.

Ia pun berharap pemerintah dapat mengirimkan militer dan penjaga pantai untuk membantu. “Saya tidak tahu apakah mereka mampu membangun kembali pulau itu tetapi menurut saya tidak”, kata Sebastien. “Ini akan memakan biaya miliaran dolar, akan memakan waktu satu tahun atau lebih dan akan memerlukan bantuan internasional.”

Katrina Coy juga memohon kepada anggota diaspora di Karibia untuk membantu semampu mereka

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 22 April 2025
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:52
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan