LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pemimpin oposisi India, Rahul Gandhi menyerukan perdamaian dan anti-kekerasan saat berpidato di Lok Shaba, dewan rakyat India. Dalam pidatonya tersebut, Rahul Gandhi mengutip surah At Thaha ayat 46, yang berbunyi.
قَالَ لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
Artinya: Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat".
Gandhi pun memberikan penghormatan pada Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan prinsip-prinsip anti kekerasan dan pentingnya mengatasi rasa takut.
Ia mengatakan, "Semua tokoh besar telah berbicara tentang non-kekerasan dan menghilangkan rasa takut. Kita tidak perlu takut."
Cucu mendiang Indira Gandhi ini bahkan tajam mengkritik Partai Bharatiya Janata (BJP) dan kelompok ekstremis Hindu yang kerap menyebarkan kebencian, ketakutan, dan kekerasan.
“Para pemimpin BJP mengaku beragama Hindu, namun mereka menyebarkan kebencian dan kekerasan. Mereka bukan umat Hindu sejati,” tegasnya, dikutip The Express Tribune, Kamis (4/7/2024).
Anggota BJP melakukan protes dan membuat kegaduhan selama pidato Gandhi. Mereka menuduh Gandhi telah menyalahkan seluruh komunitas Hindu atas kekerasan yang terjadi.
Terkait hal itu, para pemimpin BJP menuntut permintaan maaf dari Gandhi atas ucapannya.
Sebagai informasi, Rahul Gandhi dikenal sebagai politikus yang kerap melontarkan kritikan dan menentang BJP juga Perdana Menteri Narendra Modi.
Namanya menjadi pusat perhatian kala mendapat vonis dan hukuman dua tahun penjara dalam kasus pencemaran nama baik. Putusan tersebut bahkan membuat Gandhi dipecat dari parlemen.
Sebelumnya pidato Gandhi juga pernah memicu kontroversi karena mengkritik demokrasi di India di bawah kekuasaan BJP. Dalam pidatonya tersebut Gandhi menyebut demokrasi Indonesia berada dalam bahaya selama Modi berkuasa.
Pernyataan itu membuat marah BJP yang anggotanya menuntut permintaan maaf atau mengatakan dia harus menghadapi pengucilan dari majelis.
(ori)