LANGIT7.ID-, Jakarta- - GUSDURian Peduli menerjunkan relawan untuk membantu evakuasi serta memberikan bantuan pada lebih 7.000 ribu warga akibat banjir di Gorontalo pada Minggu (7/7/2024) pukul 09.00 waktu setempat. Banjir ini merendam 6 kecamatan.
Titik terparah ada di Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air mencapai di atas 50 sentimeter. Juga terjadi tanah longsor imbas hujan deras juga melanda Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Mengutip data BNPB, Koordinator Gusdurian Peduli, A'ak Abdullah Alkudus mengatakan, dilaporkan 23 orang meninggal dunia tertimbun longsor, 30 orang masih dalam pencarian, dan 90 orang selamat.
Banjir terjadi, lanjut A'ak menyusul hujan lebat dengan durasi lama sejak sehari sebelumnya mengakibatkan, debit air sungai meluap disertai jebolnya tanggul.
Baca juga:
PPMI Mesir Temui Direktur Bina Haji Bahas Peningkatan Quota Petugas Haji dari Mahasiswa Indonesia"Data BNPB hingga Kamis (11/7) menyebutkan, 2.316 Kepala Keluarga (KK) atau 7.888 jiwa, dan 2.026 rumah yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Moloopu dan Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo," tambahnya.
Bencana ini, lanjutnya juga mengakibatkan satu unit jembatan terputus dan beberapa rumah terdampak. A'ak mengajak masyarakat luas turut membantu warga terdampak banjir dan longsor di Gorontalo melalui Gusdurian Peduli.
Bantuan pada korban bencana bisa disalurkan melalui rekening BCA – 8610603999 a/n Yayasan Jaringan Gusdurian Peduli, dengan menyertakan kode 083. "Secara teknis, tim relawan akan dikoordimasi oleh kawan-kawan Gusdurian Gorontalo," tambah A'ak.
Selain itu, bantuan untuk warga terdampak banjir dan longsor di Gorontalo juga bisa disalurkan melalui galang dana GUSDURian Peduli di platform Kitabisa.com, yakni di kitabisa.com/gdpeduligorontalo. Semua Informasi tentang Gusdurian Peduli dapat didapatkan di Call Center Humanity For All 082299991117
(ori)