LANGIT7.ID-, Jakarta- - Dua anggota Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum mengundurkan diri dari Fatayat NU. Pengunduran diri ini buntut pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzog 3 Juli 2024 lalu.
"Benar yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan PP Fatayat NU," ujar Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah dikutip dari NU Online, Selasa (23/7/2024).
Izza Annafisatud Daniyah sempat menjabat sebagai Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup, sementara itu Nurul Bahrul Ulum sebagai Wakil Koordinator Bidang Media Informasi dan Litbang Fatayat NU.
Sebelumnya, Margaret menegaskan pertemuan antara dua anggotanya dengan Presiden Israel merupakan kegiatan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan organisasi.
Baca juga:
Unusia Putuskan Zainul Maarif Langgar Etik, ke Israel Pakai Atribut Kampus Tanpa Izin"Keikutsertaan kedua anggota tersebut dalam program Dialog Antaragama di Israel, yang termasuk pertemuan dengan Presiden Israel, sepenuhnya merupakan kegiatan pribadi. PP Fatayat NU tidak memiliki informasi atau keterlibatan dalam acara tersebut karena tidak menerima undangan," ujarnya.
PP Fatayat NU, lanjut Margaret, tidak pernah memberikan mandat dan izin kepada dua anggotanya untuk menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Margaret meminta maaf terkait pertemuan dua anggotanya dengan Presiden Israel.
"PP Fatayat NU memohon maaf kepada seluruh warga Indonesia dan masyarakat dunia apabila telah mengakibatkan kegaduhan dan ketersinggungan dari sisi kemanusiaan universal sehubungan dengan adanya pertemuan tersebut," tandasnya.
Permohonan maaf juga disampaikan Nurul Bahrul Ulum kepada warga NU serta masyarakat Indonesia atas kunjungannya ke Israel dalam program Interfaith Dialogue yang bertemu presiden Israel Isaac Herzog.
"Saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan mendalam kepada masyarakat Indonesia, warga Nahdlatul Ulama, dan seluruh pihak yang merasa tersakiti oleh perbuatan saya. Saya menyesal atas ketidakpekaan saya terhadap kondisi perang dan penderitaan yang dialami warga Palestina," tutur Nurul.
"Saya berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan mewujudkan perdamaian dunia," lanjutnya.
Permohonan maaf disampaikan Izza Annafisatud Daniyah kepada PBNU dan Masyaykih NU serta masyarakat. Ia menyesal telah menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan.
"Dari lubuk hati paling dalam, saya juga memohon maaf kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, kepada para Masyayikh Nahdlatul Ulama, dan kepada semua pihak, yang telah terdampak, baik langsung maupun tidak langsung, akibat kegaduhan ini," ungkap Izza.
(ori)