LANGIT7.ID-, Nottingham- - Kerusuhan massal terjadi di sejumlah kota di Inggris sepekan belakangan ini. Demonstrasi dan juga serangan yang dilakukan kelompok sayap kanan menjadikan imigran dan muslim sebagai target mereka.
Sebuah masjid di kota Southport, Inggris dilempari dengan batu bata, botol, dan batu sehari setelah peristiwa penusukan sadis yang menewaskan tiga anak perempuan saat acara dansa.
Lalu kemudian disusul dengan aksi pengusiran terhadap imigran di mana para pendemo ramai-ramai mendatangi kawasan imigran dan menyerukan untuk mengusir mereka dari tanah Britania Raya.
Tidak hanya di Southport, sejumlah kota lain di Inggris seperti London, Liverpool, Manchester, Sunderland, Belfast dan Hull juga terjadi kerusuhan. Serangan dengan dalih Islamofobia turut menjalar ke masjid wilayah lain di Sunderland, timur laut Inggris yang terkena lemparan kaleng bir dan batu bata. Massa juga meneriakkan seruan Islamophobia.
Baca juga:
Pernyataan Wakil Dubes Matthew Downing tentang Kekerasan dan Kekacauan di InggrisTersiar kabar bahwa Nottingham juga bakal menjadi kota selanjutnya untuk aksi Islamophobia tersebut. Menurut kesaksian pelajar Indonesia di Nottingham, kondisi hingga saat ini aman terkendali.
“Alhamdulillah sejauh ini aman. Hanya saja saat sholat Jumat lalu memang ada imbauan dari masjid-masjid di Nottingham untuk menghindari city centre pada hari Sabtu, karena ada rencana long march dari orang-orang yang anti-imigran and anti-muslim,” ungkap Melyza Perdana, mahasiswa PhD di University of Nottingham kepada Langit7, Rabu (7/8/2024).
Melyza menambahkan, yang dikhawatirkan dari aksi tersebut yakni serangan terhadap warga muslim terutama perempuan berhijab yang secara fisik begitu tampak jelas.
Hal serupa juga diungkapkan mahasiswa PhD lainnya di Nottingham, Azimmatul Ihwah. “Alhamdulillah (Nottingham) aman dan kami sekarang sedang di luar kota juga keliatan aman, seperti biasa saja, kayak tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.
Isu akan digelar aksi demo dan long march anti-imigran dan anti-muslim tersebut begitu massif tersebar melalui media sosial.
Tak ingin bernasib sama dengan kota lain, di Nottingham warga setempat yang cinta perdamaian bersatu menggelar aksi “balasan” menolak kelompok Islamophobia. Mereka mengatakan tak segan untuk mengusir kelompok tersebut demi menjaga ketertiban.
Sebelumnya, kerusuhan yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan telah meningkat menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa kota di Inggris. Ketika gelombang kerusuhan yang dipicu oleh xenofobia dan informasi yang salah seputar pembunuhan tragis tiga anak perempuan dalam insiden penikaman pekan lalu di Southport.
(ori)