LANGIT7.ID-, Jakarta- - Di tengah keheningan malam, saat sebagian besar orang masih terlelap, sebuah melodi sakral memecah kesunyian. Bukan alarm yang biasa membangunkan kita di pagi hari, melainkan lantunan adzan yang mengalun lembut dari menara masjid terdekat. Namun, jika Anda melirik jam, mungkin Anda akan terkejut mendapati bahwa waktu Subuh masih beberapa jam lagi. Fenomena ini sering membingungkan banyak orang, terutama mereka yang tidak familiar dengan tradisi ini.
Buya Yahya, seorang ulama terkemuka dari Cirebon, membuka tabir misteri di balik adzan 'misterius' ini. Dengan tutur kata yang lembut namun penuh wawasan, beliau menjelaskan bahwa adzan yang terdengar di sepertiga malam terakhir sebenarnya memiliki tujuan yang sangat istimewa.
"Bayangkan adzan ini sebagai alarm spiritual," ujar Buya Yahya dengan senyum bijaksana. "Ini adalah undangan lembut bagi jiwa-jiwa yang merindukan kedekatan dengan Sang Pencipta di saat dunia masih terlelap," dikutip Minggu (11/8/2024).
Ternyata, adzan yang kita dengar di waktu yang tidak biasa ini adalah bagian dari tradisi yang disebut 'adzan tahajud'. Tujuannya bukan untuk menandai waktu Subuh, melainkan untuk membangunkan mereka yang ingin melaksanakan shalat tahajud - sebuah ibadah malam yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Buya Yahya menekankan pentingnya memahami perbedaan antara adzan tahajud dan adzan Subuh yang sebenarnya. "Adzan pertama adalah ajakan untuk bangun dan beribadah, sementara adzan kedua adalah tanda resmi dimulainya waktu Subuh," jelasnya.
Menariknya, tidak semua masjid menerapkan tradisi ini. Hal inilah yang sering kali membuat bingung para pengunjung atau wisatawan yang menginap di daerah yang menjalankan praktik ini. "Saya pernah melihat jemaah yang kebingungan dan bergegas ke masjid saat mendengar adzan pertama, mengira waktu Subuh telah tiba," kenang Buya Yahya sambil tersenyum.
Tradisi ini, menurut Buya Yahya, adalah cara indah untuk menghidupkan malam. Ia berharap lebih banyak masjid dan musholla di seluruh Indonesia dapat menghidupkan kembali praktik ini. "Ini bukan hanya tentang membangunkan orang untuk shalat, tapi juga tentang menghidupkan spiritualitas di tengah kesunyian malam," tambahnya.
(lam)