langit7-Madiun,- - Prodi Biokewirausahaan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) dengan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman mengenai Kerjasama Pelaksanaan Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat
Penandatanganan Nota Kesepahamana tersebut dilakukan Irfan Miftakhul Fauzi., S.Pi., M.P., yang menjadi Kaprodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT) serta Nurwasis,S.Sos sebagai P3H pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Nurwasis, S.Sos.merupakan Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dari Lembaga Pendamping P3H UIN Sultan Ali Muhammad Idris (UINSI) Samarinda yang memiliki nomor registrasi P3H dari Pusat Kajian Halal UINSI Samarinda.
Baca juga:
UMMAD (UMJT) Raih Innovative University Award dari Jawa Pos Radar MadiunIrfan Miftakhul Fauzi menerangkan, bentuk kerjasmaa Prodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT) dengan P3H adalah pihak prodi memberikan perwakilan mahasiswa kepada P3H untuk melakukan pendampingan produk halal di Kabupaten Madiun.
“Kami mendapat penawaran dari Pak Nurwasis dan kami sambut baik sebagai program yang bisa dilaksanakan bersama-sama,” kata Irfan Miftakhul Fauzi.
Irfan menerangkan pelatihan sebagai tindak lanjut dari MoU diikuti mahasiswa Prodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT) dengan tujuan memberi pelatihan proses produk halal mahasiswa.
“Selain itu, pelatihan proses produk halal ini sudah sesuai Kurikulum Merdeka-Merdeka Belajar (KMMB) untuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak hanya dengan teori tapi juga melalui praktek di lapangan,” terang Irfan.
Sementara itu Nurwasis, S.Sos., menerangkan, MoU dilakukan dengan pihak kampus sebagai upaya untuk melibatkan banyak pihak dalam menyosialisasikan pelaksanaan sertifikasi halal yang keberadaannya sangat penting bagi umat Islam.
Sedang pelatihan proses produk halal ini dilakukan dengan harapan mahasiswa dapat berperan aktif dalam menyukseskan sertifikasi halal misalnya dalam bentuk pendampingan kepada pelaku usaha terkait proses memperoleh sertifikat halal.
“Mahasiswa juga bisa langsung belajar dalam mendampingi pelaku usaha untuk melakukan proses produk halal,” ujar Nurwasis
(ori)