LANGIT7.ID-, Jakarta- - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluluskan doktor Program Studi S3 Departemen Teknik Mesin. Dia adalah Dr Hariana yang resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil menemukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah slagging dan fouling pada boiler dengan tipe pulverizer yang dipaparkan saat Sidang Terbuka Promosi Doktor, Senin (12/8/2024).
Hariana menyoroti masalah slagging dan fouling yang sering terjadi pada boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dan biomassa. Slagging dan fouling merupakan terbentuknya endapan abu yang menempel pada area radiasi dan konveksi boiler.
“Kondisi ini dapat mengurangi efisiensi pembakaran hingga berpotensi menyebabkan kerusakan pada boiler, seperti kebocoran pada pemanas,” jelas peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.
Baca juga:
Dari Panggung ke Podium: Perjalanan Inspiratif Ashanty Meraih Gelar Doktor di UNAIRBerangkat dari permasalahan tersebut, disertasi yang berjudul Implementasi Aditif Berbasis Mineral (Alumunium dan MgO Base) untuk Mengatasi Slagging-Fouling pada Co-Firing Limbah Sawit di Boiler Type Pulverizer ini bertujuan menemukan solusi yang efektif dalam mengurangi masalah slagging dan fouling.
Hal ini dilakukan dengan menganalisis pengaruh penambahan aditif mineral menggunakan metode uji utama Drop Tube Furnace (DTF).
Dengan menggunakan metode uji utama DTF, secara sistematis penelitian ini mengevaluasi efektivitas penambahan 17 jenis bahan aditif mineral terhadap kinerja pembakaran dan pembentukan slagging dan fouling pada campuran batubara dengan limbah sawit.
Dari hasil pencampuran dengan aditif berbasis mineral, aditif yang berbasis aluminium memiliki dampak optimal pada pengurangan slagging dan fouling.
Secara keseluruhan, dengan komposisi campuran limbah sawit berupa tandan kosong dan pelepah sebanyak 25 persen dan batubara sebanyak 75 persen serta penambahan 1 persen aditif berbahan dasar alumina, alumina silikat, dan magnesium oksida dapat mengurangi slagging dan fouling.
“Penelitian ini terbukti berhasil mengidentifikasi dosis campuran aditif yang paling efektif untuk berbagai jenis batubara,” ungkap lelaki kelahiran Malang ini.
Keberhasilan inovasi doktor baru ITS ini telah banyak diimplementasikan di beberapa boiler PLTU batubara dan biomassa di berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain, di PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia, PT Anindhiya Wiraputra Konsult, PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia.
Didampingi oleh Guru Besar Departemen Teknik Mesin ITS Prof Dr Ir Prabowo MEng IPU AEng sebagai promotor dan peneliti dari BRIN Dr Edi Hilmawan MEng sebagai co-promotor. Lulusan doktor yang ke-32 dari Program Studi S3 Departemen Teknik Mesin ITS ini tidak hanya menunjukkan kontribusi inovasinya. Akan tetapi juga prestasi akademik yang luar biasa selama masa studinya.
Selama tiga tahun masa studi doktoralnya yang dimulai tahun 2021, Hariana telah berhasil mempublikasikan total sebanyak 39 jurnal. Antara lain sebanyak 16 jurnal ilmiah internasional bereputasi tinggi yang di antaranya merupakan publikasi yang terkait dengan disertasinya.
Dari 16 jurnal tersebut, delapan publikasi utamanya terindeks dalam Quartile 1 (Q1) dan Quartile 2 (Q2) yang menunjukkan kualitas penelitian yang sangat baik.
Inovasi dan pencapaian yang dilakukan oleh Hariana telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi industri energi di Indonesia. Dengan ditemukannya solusi untuk mengatasi masalah slagging dan fouling, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi PLTU batubara dan biomassa.
“Harapannya, penelitian ini dapat membuka jalan bagi pengembangan teknologi pembakaran yang lebih efisien dan lebih bersih lagi,” pungkasnya.
(ori)