LANGIT7.ID-, Jakarta- - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengucapkan selamat atas Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia. Kiai Miftach mencatat soal bonus demografi 2030 dan Indonesia emas 2045.
"Hari kemerdekaan ke-79 tahun, sebuah usia yang cukup tua, tapi diharapkan terus bertenaga muda, sebagai bentuk nikmat yang besar bagi kita bangsa Indonesia ini mendapatkan anugerah kemerdekaan atas perjuangan para ulama-ulama kita, para tokoh-tokoh kita, pemimpin kita, sehingga lahirlah kemerdekaan Negara Kesatuan Indonesia ini," kata Kiai Miftach.
"Banyak negara-negara lain yang masih dalam kungkungan penjajahan, sehingga kehidupan bangsa dan rakyatnya mengalami kesengsaraan. Kita bersyukur," imbuhnya.
Baca juga:
Refleksi HUT ke-79 RI, Haedar Nashir Ajak Bangsa Hayati Makna KemerdekaanTerkait bonus demografi 2030, Kiai Miftach mengatakan bahwa pada tahun itu usia produktif akan mendominasi dengan kisaran 70 sampai 75 persen.
"Artinya, hari itulah dengan usia yang produktif itu kehidupan kesejahteraan akan merata dan bisa dirasakan ada peningkatan-peningkatan dari segi ekonomi anak bangsa ini, karena usia produktif sangat dominan," jelasnya.
Kiai Miftach mengatakan, Indonesia juga akan menghadapi Indonesia Emas pada 2045 mendatang, tepatnya pada 100 tahun ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Kiai Miftach mengajak seluruh masyarakat untuk mempersiapkan spiritual, moral, akhlak, hingga ketaatan keagamaan untuk menyongsong kedua momen penting itu.
"Yang patut meraih semuanya itu hanya saudara-saudara kita yang (punya) mentalitas yang kuat, kokoh, orang yang benar dan pintar. Yang layak untuk mensyukuri nikmat ini, mestinya, tapi sementara tidak apa-apa, adalah mereka yang benar dan pintar," katanya.
Kiai Miftach berharap agar seluruh masyarakat dapat menjadi generasi-generasi yang benar, sehingga bonus demografi 2030 dan generasi emas 2045 dapat terwujudkan.
"Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ridha-Nya kepada kita semuanya, diberikan usia yang bisa mengikuti masa-masa yang menjadi idaman kita semuanya ini. Demikian sambutan untuk menyongsong hari kemerdekaan bangsa kita, sebagai nikmat yang besar. Kurang lebihnya mohon maaf," terangnya.
(ori)