LANGIT7.ID-, Banjarnegara- - Festival budaya tahunan di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, kembali digelar dengan nuansa baru. Dieng Culture Festival (DCF) XIV tahun 2024 tidak hanya menampilkan kekayaan budaya setempat, tetapi juga menjadi wadah edukasi ekonomi syariah yang inovatif.
Pada hari penutupan festival, hari Minggu ini, pengunjung disuguhi acara "Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat" di Panggung Pandawa, Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) Purwokerto dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa.
Mahdi Abdillah, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto, menjadi salah satu pembicara dalam sesi Kongko Budaya. Ia membahas nilai-nilai ekonomi syariah seperti kepemilikan, keadilan dalam usaha, pertumbuhan seimbang, dan kerjasama positif. Diskusi diperkaya oleh pandangan Dr. Abdul Jalil dari IAIN Kudus tentang peningkatan kesejahteraan berbasis ajaran Islam, serta ulasan budayawan Sosiawan Leak mengenai kearifan lokal Dieng.
Christoveny, Kepala KPw BI Purwokerto, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian Semarak Festival Ekonomi Syariah (Selaras) menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2024. "Kami ingin memperkuat ekosistem dan daya hidup halal untuk mendukung kebangkitan ekonomi syariah di Jawa," ujarnya.
Lebih lanjut, Christoveny menyoroti potensi Dieng sebagai destinasi wisata ramah Muslim. Kawasan ini telah memenuhi kriteria penting seperti ketersediaan tempat ibadah, restoran bersertifikat halal, dan penginapan dengan standar syariah. Bahkan dalam DCF XIV, panitia menyediakan tenda mushala di area Panggung Pandawa.
Acara ditutup dengan Gebyar Sholawat yang menampilkan Habib Zaidan dan Ustadz Sholeh Ilham, menambah nuansa spiritual pada festival budaya ini.
Melalui pendekatan unik ini, DCF XIV berhasil memadukan unsur budaya, wisata, dan ekonomi syariah dalam satu kemasan menarik. Hal ini menjadikan festival tahunan Dieng tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana edukasi ekonomi yang relevan dengan perkembangan zaman.
(lam)