LANGIT7.ID-Jakarta; Baru-baru ini, saya sedang menjelajahi bagian buku pengembangan diri dan pemberdayaan di sebuah toko; semua buku mahal ini menjanjikan perubahan hidup dan menghilangkan semua masalah saya. Saya senang terinspirasi oleh wanita-wanita kuat, dan akhirnya membeli buku tentang pelajaran hidup dari wanita-wanita kuat. Buku itu sangat menginspirasi, sampai saya bertanya-tanya ke bagian bisnis di toko itu dan menyadari bahwa selain membaca tentang wanita-wanita masa kini yang menginspirasi, saya juga harus melihat wanita-wanita di awal sejarah Islam, karena mereka adalah yang terbaik di antara kita. Berikut beberapa di antaranya!
1) Khadijah Binti Khuwaylid RADi bidang yang didominasi oleh laki-laki, Khadijah (RA) membangun bisnis yang sukses dan berdagang di sepanjang Jalur Sutra. Selama pengepungan Abu Thalib, ia mendistribusikan kembali kekayaannya hingga tidak memiliki apa-apa lagi. Jelas, Khadijah (RA) bukan hanya seorang pengusaha, tetapi juga sadar sosial dan keuntungan bukanlah insentif utama. Ia juga mendukung Nabi (saw) dengan kekayaannya. Saat ini, beberapa struktur masyarakat mempersulit perempuan untuk naik jabatan dan meraih kesuksesan di dunia bisnis. Namun, Khadijah (RA) adalah panutan yang sempurna bagi perempuan untuk memelihara dan mengembangkan bakat serta jiwa kewirausahaan mereka. Kehidupan Khadijah RA adalah contoh terbaik bagi mereka yang mencampuradukkan agama dengan budaya dan tidak terlalu menyetujui perempuan yang mengejar pendidikan tinggi atau membangun karier.
2) Asiya, istri FiraunDalam Al-Quran, Allah SWT menyebutnya sebagai "contoh sempurna bagi orang-orang beriman" (66:11). Meskipun menderita di bawah tirani Firaun, Asiya (RA) tidak pernah runtuh; iman, ketahanan, dan hidupnya adalah bukti sempurna bagi kita semua. Sementara Firaun mengira dirinya kuat, tirani itu lemah. Meskipun menikah dengan pria seperti itu, Asiya RA tidak pernah menyerah pada caranya. Dia tidak pernah kejam atau tidak baik. Otonominya adalah pernyataan yang sangat kuat: perempuan dapat memilih siapa, dan bagaimana mereka ingin menjadi. Karakter yang baik adalah sifat yang benar-benar saleh. Asiya (RA) bisa saja memilih kehidupan yang nyaman dan penuh keistimewaan, tetapi Asiya (RA) menentang ketidakadilan Firaun, karena tahu apa yang akan terjadi padanya. Terkadang, mudah untuk menjalani kehidupan yang nyaman dan enggan menghadapi akibat dari orang lain. Asiya (RA) mengajarkan kita bahwa wanita bisa menjadi pemberani dan kuat. Hidup dengan autentik sangat memberdayakan.
3) Nusaybah binti Ka'ab (RA)Perannya yang paling terkenal adalah dalam perang Uhud, melindungi Nabi (saw). Ketika perang dimulai, Nusaybah (RA) merawat prajurit yang terluka dan membawakan air untuk prajurit yang haus. Namun, ketika nyawa Nabi terancam oleh musuh, ia langsung bertindak dengan busur dan anak panahnya dan membentuk perisai manusia untuk melindunginya. Dikatakan bahwa setiap kali Nabi (saw) berbalik dalam Perang Uhud, ia akan melihat Nusaybah (RA) berjuang untuk membelanya. Warisannya menjadi cerminan wanita Muslim yang berdaya dan pengingat bahwa wanita mampu dan setara dengan pria. Kita harus mengingat kekuatan dan tekadnya dan mencoba untuk menghormati teladannya dalam kehidupan kita sendiri, insya Allah.(*/saf/mwnhub)
(lam)