langit7-Jakarta,- - Viral di media sosial tentang pembatasan penggunaan hijab bagi dokter dan perawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Hal tersebut terungkap usai seorang dokter spesialis melayangkan protes ke manajemen RS Medistra.
Dalam unggahan yang beredar di media sosial, seorang dokter spesialis, dr Diani Kartini SpB., Subsp.Onk(K) mengungkapkan adanya kebijakan yang membatasi penggunaan jilbab di kalangan tenaga medis.
"Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai Dokter Umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan Hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS Internasional, sehingga timbul pertanyaan, Apakah bersedia membuka hijab jika diterima." tulis Diani Kartini dalam surat yang viral di dunia maya, dilihat dari akun X @LoneLynx_.
Baca juga:
MUI Minta RS Medistra Jelaskan Info Penerimaan Tenaga Medis Dikaitkan Bersedia Lepas HijabMelalui suratnya, Diani Kartini menyayangkan ada pertanyaan tersebut dalam proses rekrutmen. Dia pun menilai RS Medistra sudah mengeluarkan kebijakan yang rasis.
Menanggapi hal itu, Direktur RS Medistra dr Agung Budisatria menyampaikan permohonan maaf atas isu diskriminasi tentang pembatasan penggunaan hijab bagi kandidat tenaga kesehatan.
"RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat," kata dr Agung dalam keterangan resmi, Senin (2/9/2024).
Agung Budisatria berjanji RS Medistra akan terus melakukan kontrol ketat pada proses rekrutmen.
"Ke depan, kami akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak," tutup dr Agung.
(ori)