LANGIT7.ID-, Jakarta- - Para dai selain berdakwah menyampaikan kebaikan, diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi dan keuangan syariah. Harapan ini diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis PhD.
Kiai Cholil mengharapkan hal itu dilakukan para dai melalui khutbah dan ceramahnya. Selain itu, para dai juga diharapkan menjadi pelaku ekonomi dan keuangan syariah di tempatnya masing-masing.
"Karena mereka punya lembaga pendidikan, lembaga bisnis, dan seterusnya. Kita ingin mereka berdakwah seperti menyampaikan kebaikan-kebaikan, termasuk pemberdayaan ekonomi. Bersamaan juga mereka memiliki bekal pengetahuan untuk pengembangan ekonomi," kata Kiai Cholil dalam Program Sosialisasi, Literasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia MUI Literasi Ekonomi Syariah untuk Alumni Standardisasi MUI, Senin (2/9/2024).
Baca juga:
Alissa Wahid Ungkap Pentingnya Penegakan Hak Konstitusional untuk Rawat Perdamaian"Kami ingin menambah pengetahuan para dai yang sudah lulus Standardisasi Dai MUI agar mereka memahami dan mengerti tentang ekonomi syariah," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat ini menjelaskan, ekonomi syariah dasarnya secara keilmuan ada di fiqih muamalah sehingga, kegiatan ini memberikan pelatihan bagi para dai berkenaan dengan perbankan, asuransi, pembiayaan, dan pasar modal.
"Diharapkan nanti temen-temen (alumni Standardisasi Dai) bisa mengikuti sertifikasi resmi LSP di MUI yang sudah disahkan oleh BNSP," katanya.
Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan menambahkan, kegiatan ini untuk memberikan kesempatan bagi dai dalam rangka penguatan fiqih maliyah yang berkenaan dengan ekonomi dan keuangan syariah.
"Baik yang menyangkut Dewan Pengawas Syariah (DPS), Lembaga Bisnis Syariah (LBS) dan Lembaga Pembiayaan Syariah (LPS). Tentu ini dasar-dasar yang diperkuat bagi para dai yang sudah memiliki standar," kata Buya Amirsyah Tambunan. Kegiatan ini terselenggara bekerja sama dengan BPKH.
Buya Amirsyah menyampaikan, para dai yang telah memiliki standar ini harus terus dikembangkan secara subtansi dan kompetensinya agar memiliki kemampuan dalam menyampaikan terkait ekonomi dan keuangan syariah.
"Mengapa? Karena diharapkan para dai ini memiliki multitalenta. Yaitu selain kemampuan berdakwah penguatan akidah, ibadah, dan akhlak, juga muamalah dalam ekonomi dan keuangan syariah," sambungnya.
Selain itu, melalui kegiatan ini para dai diharapkan menjadi ujung tombak dalam menyampaikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
(ori)