Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 08 September 2024
home global news detail berita

Teror di Tepi Barat: Warga Palestina Terkurung dalam Operasi Militer Israel

nabil Jum'at, 06 September 2024 - 05:00 WIB
Teror di Tepi Barat: Warga Palestina Terkurung dalam Operasi Militer Israel
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Adnan Naghnaghia, seorang pria Palestina berusia 56 tahun, telah terkurung di rumahnya selama delapan hari akibat operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki. Pasukan Israel melakukan serangan, bertempur dengan militan, dan menangkap warga Palestina. "Rasanya seperti di penjara," ujar ayah lima anak ini, yang tinggal di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan rutin melakukan operasi di wilayah Palestina. Namun, serangan terbaru ini dianggap lebih intensif oleh penduduk setempat. Sementara perang Israel-Hamas di Gaza memasuki bulan ke-12, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyerukan penggunaan "kekuatan penuh" untuk memerangi "kebangkitan terorisme" di Tepi Barat.

Operasi militer yang masih berlangsung di utara Tepi Barat telah menewaskan 36 warga Palestina sejak pekan lalu, menurut kementerian kesehatan Palestina. Beberapa korban diklaim sebagai anggota kelompok militan. Pasukan Israel juga menangkap puluhan warga Palestina. Dalam insiden terbaru, lima orang tewas dalam serangan terhadap sebuah mobil di wilayah Tubas, selatan Jenin.

Kehadiran tentara Israel telah melumpuhkan kehidupan di Jenin. Naghnaghia mengatakan, "Mereka memaksa kita tetap di dalam rumah alih-alih menjalani kehidupan normal." Bepergian ke luar rumah menjadi sangat berbahaya. Di gang-gang sempit kamp pengungsi, kendaraan lapis baja dan buldoser meninggalkan jejak kehancuran akibat pertempuran. Sebagian besar penduduk telah mengungsi mencari tempat yang lebih aman.

Kota Jenin dan kamp pengungsi di sekitarnya sejak lama menjadi basis kelompok bersenjata Palestina yang melawan Israel. Meski Hamas tidak memiliki kehadiran kuat di Tepi Barat, jajak pendapat menunjukkan popularitasnya meningkat di kalangan warga Palestina selama perang Gaza. Kelompok militan lain seperti Jihad Islam sangat aktif di utara Tepi Barat.

Bertahun-tahun menghadapi serangan berulang telah menjadikan penduduk kamp Jenin "ahli" dalam bertahan. Namun kini Naghnaghia khawatir persediaan makanan tidak akan cukup. "Kami biasanya bersiap untuk dua-tiga hari, bukan satu atau dua minggu," katanya. Pada hari Senin, tentara Israel menggeledah rumah keluarga Naghnaghia di mana sekitar 20 kerabatnya termasuk anak-anak tinggal. Sebelum pergi, salah satu tentara menembakkan satu tembakan di dalam rumah, ke arah langit-langit.

Di kota Jenin, Fadwa Dababneh (68) harus mengandalkan ambulans untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Kendaraan lain sebagian besar menghilang dari jalanan karena tembakan yang terus terdengar, dan banyak jalan yang rusak akibat buldoser. Untuk air minum, "kami bekerja sama dengan mobil Bulan Sabit Merah, mereka memberi kami beberapa botol," katanya. Petugas medis tidak hanya menangani korban, tetapi juga mengantar makanan dan kebutuhan pokok, atau membantu warga melakukan perjalanan penting di dalam kota.

Operasi militer memaksa tenaga kesehatan untuk beradaptasi cepat. Beberapa dari mereka kini bekerja shift 24 jam karena sulit pulang ke rumah. "Untuk meninggalkan rumah sakit sekarang, kami membutuhkan izin atau harus berkoordinasi dengan ambulans, karena daerah kami berbahaya," kata Moayad Khalifeh, dokter berusia 29 tahun di dekat kamp Jenin. Ia bekerja di Al-Amal, rumah sakit bersalin yang kini juga menerima korban luka akibat serangan.

Direktur rumah sakit, Mohammad al-Ardeh, tidak dapat mencapai fasilitas selama seminggu karena pertempuran, dan harus mengelola operasi melalui telepon. Beberapa staf juga tidak dapat masuk kerja. Memperburuk situasi, pasokan air "telah terputus mungkin enam atau tujuh kali" sejak minggu lalu, dan sering terjadi pemadaman listrik.

Sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober, pasukan Israel atau pemukim telah menewaskan setidaknya 661 warga Palestina di Tepi Barat, menurut kementerian kesehatan Palestina. Setidaknya 23 warga Israel, termasuk pasukan keamanan, tewas dalam serangan Palestina di wilayah tersebut selama periode yang sama, menurut pejabat Israel.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 08 September 2024
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:54
Ashar
15:09
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan